Yewon menatap lekat wajah balita yang tertidur diranjang rumah sakit. Wajanya memucat, tidurnya terlihat tidak nyenyak membuat hati kecil Yewon merasa sakit.
Rasa bersalah datang menghampirinya, mengacak-acak perasaannya tanpa ampun. Dibelainya wajah sang putra, mengelus lembut rambut tebalnya.
"Maaf, seharusnya aku memikirkan kehidupan mu saat memutuskan untuk mengambil mu, bukan kah lebih baik kau diasuh orang yang tepat? seseorang yang bisa memenuhi kebutuhan mu"
"Mungkin aku tidak bisa memberi mu kehidupan yang lebih tapi aku akan berusaha untuk tidak membuat mu kekurangan"
"Persidangan tahap pertama telah digelar dikejaksaan, tuntutan pertama dibacakan oleh tuan Min Yoongi selaku anak dari pemilik perusahaan MIN"
Yewon mengadah menatap televisi yang terpasang tepat diatas pintu, nama yang disebut oleh pembawa berita itu sangat familiar ditelinganya. Dan benar saja, seorang pria berwajah pucat terlihat berdiri didepan dengan selembar kertas ditangannya.
"Tuntutan hanya akan diajukan pada tuan Kim, kami tidak pernah membahas kedua putranya Kim Namjoon dan Kim Taehyung. Masalah ini sudah kami urus sesuai dengan hukum. Jadi, kami harap para berita dluar sana tidak membesar-besarkan berita ini, tidak membawa siapapun selain tuan KIM."
"Kim Taehyung?" Yewon bergumam pelan, ia sedikit berfikir tentang nama yang baru saja ia sebut. Sangat familiar, tapi dimana?
"Dan untuk hilangnya Kim Namjoon, kami benar-benar tidak tahu dan kami berani bersumpah saya dan seluruh keluarga Min tidak terlibat"
"Kim Namjoon"
Yewon segera berlari keluar, ia berlari menuju meja resepsionis. Yewon menggerutu kesal, baru mengingat sesuatu hal penting yang menyangkut dirinya.
"Maaf, pasien bernama Kim Namjoon, dimana kamarnya?"
Yewon kembali berlari, setelah mendapat kamar Namjoon. Benar-benar tidak diduga, bahwa selama ini dia berada didekat pria itu, pria yang memberi seluruh cinta padanya. Pria bodoh yang menaruh semua hatinya pada Yewon.
Perlahan Yewon membuka pintu, tubuhnya membeku seketika saat disambut dengan keadaan Namjoon yang sulit untuk diartikan. Dihampirinya tubuh Namjoon yang berbaring tidak sadarkan diri.
"Ha... hai" sapanya pelan, "apa kau disini selama ini?" tanyanya lagi.
"sejak kapan kau ada disini? kau terlihat sangat kurus, sebenarnya apa yang terjadi?"
Air mata Yewon mengalir deras, hatinya semakin hancur saat tidak ada respon apapun dari pria itu. Yewon mulai mengerti dengan kondisi pria itu.
"untuk saat ini aku tidak bisa menjelaskan apapun, aku kesini hanya untuk memastikan jika apa yang aku pikirkan benar"
"aku senang bisa melihat mu, tapi aku sungguh tidak senang melihat mu dengan kondisi seperti ini. Suatu saat, jika kita bertemu lagi, aku akan menjelaskan semuanya, menjelaskan tentang kepergian ku. Itu pun jika kau masih memerlukannya"
"maaf Namjoon aku harus pergi"
"kenapa harus pergi?" Yewon sontak menoleh, seorang pria berdiri tepat dibelakangnya, menatapnya dengan tajam.
Air mata Yewon kembali jatuh, saat pria itu terlihat menahan tangis. Yewon berada disituasi yang sulit. Alasan atau penjelasan apa yang harus dia berikan pada Taehyung.
"Kau mengenal kakak ku?"
Yewon menutup mulut rapat, namun pilihannya itu semakin membuat Taehyung kesal.
"AKU SEDANG BERTANYA PADA MU NYONYA YEWON" bentak Taehyung,
"APA KAU JUGA YANG SUDAH MEMBUAT KAKAK KU SEPERTI INI?" teriaknya lagi,
![](https://img.wattpad.com/cover/170473010-288-k753682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Romance[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...