24 : Hadiah Pertama

719 98 16
                                    

Namjoon mendudukkan tubuhnya pada kasur empuk milik Yewon setelah memastikan daya tubuhnya telah terisi penuh. Ia menatap sekeliling kamar bertema biru muda. Kembali berlayar dengan pikirannya yang sudah kemana-mana.

"Namjoon makan malam sudah siap" suara teriak Yewon menarik lengkungan kecil dikedua sudut bibir Namjoon, dengan tergesa-gesa ia menghampiri Yewon dimeja makan.

Disana terlihat Yewon tengah sibuk menata hidangan diatas meja, pemandangan indah yang tidak pernah Namjoon lihat sebelumnya. Dia berjalan menghampiri lalu memeluknya.

"astaga kau mengejutkan ku" pekik Yewon,

"maaf" ucap Namjoon sambil melepas pelukannya.

Namjoon kembali menikmati pemandangan didepannya, rasanya ia terlalu bahagia dengab hal sederhana ini.

"Jangan hanya menatap ku, cepat makan"

Suasana meja makan awalnya terlihat tenang, namun hanya beberapa menit karena Namjoon secara tiba-tiba menceritakan kegiatannya pada Yewon.

Yewon yang mendengar itu hanya menanggapinya dengan santai, terkadang Yewon menjawabnya sambil mengejek.

Suasana ini menghangatkan Namjoon, suasan yang tidak pernah ia rasakan sejak lahir, Yewon memberinya kehangatan yang luar biasa, kehangatan yang tidak pernah ia dapatkan bahkan dari ibunya.

"Aku ingin segera menikah"

Kalimat sialan itu berhasil membuat Yewon tersedak, membuat Namjoon khawatir dan buru-buru memberinya minum.

"kau baik-baik saja?" tanyanya cemas, Bukannya menjawab Yewon justru menatap tajam Namjoon.

"dengan alasan apa kau ingin menikah?"

"nyaman" balas Namjoon yakin,

"kita baru saja menjalin hubungan, kenapa tidak dijalani dulu dengan baik"

"semuanya sudah berjalan dengan baik"

"Namjoon, menikah bukan sesuatu yang mudah, banyak yang harus dipersiapkan"

"semuanya pasti akan siap dengan cepat"

"tidak semudah itu Namjoon, aku belum memikirkan pernikahan"

"Baiklah, pembahasan ini nanti kita lanjutkan karena sekarang aku punya sesuatu untuk mu" dengan wajah sumringah Namjoon berlari menuju kamarnya dan kembali dengan paperbag yang besar dengan logo sebuah merek yang begitu terkenal.

"Ini untuk mu"

"Apa ini?"

"Ini hadiah pertama dari ku"

Yewon menerima hadiah dari Namjoon dengan ragu, hadiah yang berbungkus mewah dengan merek ternama, bisa ia simpulkan jika barang itu pasti memiliki harga yang fantastis.

Yewon mulai membuka hadiah dari Namjoon, matanya membulat dengan sempurna sepasang sepatu dengan warna nut berada didepan matanya, bersinar dengan terang sambil berucap aku adalah sepatu yang mahal.

"Namjoon, bukan kah ini terlalu berlebihan?"

"Aku hanya ingin kau selalu mengingat ku"

"ingatan seperti apa yang kau inginkan? tolong jangan terlalu memanjakan ku"

Namjoon hanya tersenyum dengan kalimat sederhanan yang keluar dari mulut Yewon, untuk pertama kalinya seorang wanita menolak untuk dimanjakan. Bukan kah ini sangat aneh?

"aku hanya memanjakan sosok wanita yang memang pantas untuk aku manjakan" balas Namjoon dengan senyum yang merekah,

"jangan seperti itu, bagaimana jika pada akhirnya aku akan bergantung pada mu?"

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang