26 : Kebohongan pertama Namjoon

663 93 0
                                    

Teriknya mentari  tidak mengurangi kebucinan seorang Kim Namjoon, pria bertubuh besar dan gagah itu terlihat bergelayut pada sang kekasih. Sikapnya itu sungguh tidak mencerimankan seorang  petinggi disebuah perusahaan. 

"Sayang, aku ingin menikah sekarang" ucapan Namjoon berhasil membuat Yewon kesulitan bernafas, pria yang dianggap gila oleh Yewon berhasil menghentikan detak jantungnya,

"perbaiki otak mu" jawab Yewon ketus,

"otak ku sudah tidak berfungsi dengan baik karena yang tertanam dikepala ku hanya nama mu" tolong ijinkan Yewon untuk memuntahkan isi perutnya, "kalimat mu sungguh menjijikan" ucapnya memasang wajah geli. 

Melihat ekpresi yang diperlihatkan Yewon membuat Namjoon merasa gemas dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit kedua pipi sang kekasih. 

"apa yang kau lakukan, ini sakit, lepas" ucap Yewon sedikit memberontak, melihat sang kekasih yang terus memberontak membuat Namjoon semakin gemas.

Namjoon tersu melebarkan senyumnya sambil menap Yewon penuh cinta, dalam hati Namjoon bersyukur mengenal dan mencintai Yewon karena wanita itu menghadirkan kebahagian yang belum pernah ia rasakan. 

"Lepas, Namjoon-sih lepas" 

"aku akan lepas jika kau memanggil ku oppa" 

"oppa lepas" Namjoon melepas cubitannya lalu mengusap pelan pipi Yewon, "sakit ya" tanyanya, "kalua sudah tau sakit kenapa masih dicubit sih" rengek Yewon sambil mengelus-ngelus pipinya.

Namjoon yang melihat itu merasa sedikit bersalah, ia menatap lekat pipi Yewon lalu mengecupnya. 

"Pasti akan cepat sembuh" ucapnya, 

Yewon baru hendak protes, namun suara ponsel Namjoon terlebih dulu menghentikannya. Namjoon merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda pipih itu dari kantungnya. Yewon memperhatikan dengan lekat wajah Namjoon, terlihat jelas jika Namjoon merasa tidak senang. 

"kenapa tidak diangkat?" tanya Yewon,

"harus aku angkat ya?" tanya Namjoon juga

"mungkin saja itu penting" balas Yewon

Namjoon menatap ragu kearah Yewon dan mendapat anggukan serta senyum darinya, setelah merasa yakin Namjoon akhrinya menggeser tombol hijau kekanan.

Yewon hanya diam dan memperhatikan wajah Namjoon, pria itu terus merubah ekpresi wajahnya dan tidak ada ekpresi bagus yang Nmajoon tunjukkan. Yewon sangat yakin jika Namjoon terus menahan amarahnya. Seketika Namjoon menoleh menatap Yewon saat gadis itu menggenggam tangannya, membuat Namjoon mengukir senyum hanya dengan menatap gadisnya. 

Panggilan akhirnya berkahir dan Namjoon langsung memeluk Yewon dengan erat. 

"Apa terjadi sesuatu yang buruk?" Yewon berusaha menenangkan Namjoon dengan mengelus lembut pundak lebar pria itu, 

"sepertinya malam ini kau akan tidur sendiri" 

"hmmm"

"aku harus bertemu dengan klaien, dia baru saja datang dari Hongkong dan itu membuat ku tidak senang"  


***

Kediaman keluarga Kim nampak tenang malam ini. Di meja makan kini tengah duduk seluruh anggota keluarga Kim, hanya nampak Namjoon yang absen. Nyatanya keluarga ini hanya memiliki Ayah, ibu dan seorang putra. 

"Kemana Namjoon,kenapa dia belum datang?" 

Ayu yang dikenal sebagai wanita malaikat dan dipanggil ibu oleh Namjoon sedang menikmati hidangannya dengan tenang seketika menghentikan gerakan tangannya mengisiri lauk dipiring. 

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang