27 : Tingkat Kebucinan Namjoon

667 81 6
                                    

"Sudah berapa kali aku bilang jangan minum terlalu banyak" 

Yewon berteriak begitu keras kearah Namjoon, membuat pria itu semakin melebarkan senyumnya. Yewon orang pertama yang berani berteriak padanya dan anehnya Namjoon menyukai itu. 

"Aku tidak minum" balas Namjoon tanpa menghapus senyumannya, jawaban Namjoon justru semakin membuat Yewon marah. 

"Ya ampun Namjoon, aku ini sekretaris mu..."

"kekasih ku" potong Namjoon membenarkan ucapan Yewon, 

"baiklah, aku ini sekretaris mu dan juga kekasih mu jadi ku mohon berhentilah membuat ku kerepotan"

"Oke" balas Namjoon mengangkat tangan membuat gerakan mengerti, melihat sikap Namjoon membuat Yewon pasrah, rasanya percuma menasehat pria yang ada dihadapannya karena apa pun yang Yewon ucapkan hanya akan dianggap dongeng. 

"Ngomong-ngomong, lusa ibu ku akan kerumah" 

"Tunggu dulu, apa maksud mu?" tanya Yewon bingung

"ibu ku akan berkunjung kesini" 

"Ya ampun Namjoon, sudah berapa kali ku katakan rumah ku ini tidak besar, ibu mu pasti tidak akan nyaman berlama-lama disini" 

"tenanglah, ibu ku wanita yang baik dan juga cantik, dia akan menyukai apapun yang aku suka" 

"Namjoon bukan seperti itu, ibu mu memiliki semuanya, rumah yang besar dan juga nyaman, bagaimana bisa dia bekenjung kegubuk ini" 

"ini bukan gubuk tapi ini rumah kita, mengerti?"  Yewon hanya menganggguk paham, rasanya sungguh sangat percuma ia berdebat karena Namjoon pasti akan keluar sebagai pemenangnya, "bagus, kalau begitu bersiaplah kita akan makan malam diluar"

Waktu terus berputar tanpa henti, kini pasangan itu telah rapi, Namjoon mebarkan senyumnya untuk menatap Yewon yang terlihat sangat cantik dengan kaso dan celana jins yang membalut tubuh mungilnya. 

"Ayo" Namjoon menggenggam tangan Yewon dan menuntunnya, mereka mulai berjalan meninggalkan rumah. 

"Namjoon, parkirannya disebelah sana" 

"kita akan berjalan kaki"  Namjoon menggenggam tanga Yewon dan menuntunnya, hal sederhana ini nyatanya mampu membuat Namjoon sangat bahagia. 

"Aku tidak pernah sebahagia ini" 

"apa?" tanya Yewon bingung, 

"kau adalah kebahagian ku, aku tidak ingin melepas mu walau kau yang meminta" 

"Sinting" 

"aku hanya ingin maut yang memisahkan kita" 

"kalau begitu kau saja yang mati duluan" bukannya marah Namjoon justru tersenyum begitu lebar, "benar, harus aku yang mati terlebih dulu, karena jika itu kau. Aku tidak punya alasan lagi untuk bahagia. Aku sungguh tidak bisa memikirkan hidup tampa mu" jawab Namjoon.

"Akhir-akhir ini kau selalu berbicara aneh" 

Namjoon terlihat tersenyum sambil menatap Yewon, tanpa sadar ia menarik gadis itu untuk masuk kedalam pelukannya. 

"Ku mohon jangan pergi dari ku" 

"bagaimana bisa aku pergi jika kau terus saja menempel pada ku" 

***

Suara loceng cafe terdengar sendu, sepasang kekasih dengan tangan yang masih saling menggenggam memasuki cafe. Suara remang yang cantik dengan interior kuno menyambut kedatangan mereka. 

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang