"Apa yang harus aku lakukan Yoongi? apa yang bisa aku berikan hingga kau bisa memaafkan aku?"
"Berikan Yewon pada ku"
Kalimat itu terus berputar bagai kaset rusat dikepala Namjoon. Raganya belum meninggalkan ruangan Yoongi tapi dia bertikah seolah-olah seseorang yang sudah mati.
Mereka saling menatap dengan tajam, menghentikan setiap saraf tubuh mereka. Ini bukan lagi soal tanggung jawab atas kesalahan, tapi sebuah pembalasan dendam yang entah akan dibawah kemana arahnya.
"Mengapa kau menginginkan Yewon?"
"Apa aku perlu memberi tahu mu?"
"Aku bisa memberikan apapun, tapi tidak untuk Yewon"
"Sepertinya diskusi kita berakhir, kau bisa keluar" Yoongi berbalik untuk menghindari kontak mata dengan Namjoon
"Yoongi" panggilan pelan itu jelas terdengar, dadanya tiba-tiba sesak mendengar Namjoon menyebut namanya dengan tulus.
"Apa kau bahagia melakukan ini semua?" tanya Namjoon, "aku tau semua ini terjadi karena aku, karena keluarga ku yang telah merebut semuanya dari mu. Tapi apa kau bahagia?"
"Ak.. aku... mengerti rasa sakit mu, mengerti seberapa dalam luka mu.. ak"
"KAU MENGERTI APA TENTANG KU KIM NAMJOON!" Yoongi berteriak dengan kencang, berbalik dan menatap tajam kerah Namjoon. "BERHENTI BERPURA-PURA MENGERTI TENTANG LUKA KU" untuk kesekian kalinya Yoongi berteriak dengan kencang, matanya memerah menahan tangis marah.
"Jika kau mengerti tentang luka ku, sejak dulu kau tidak akan melakukan hal hina itu." Yoongi menghampiri Namjoon dengan tatapan tajam yang sama. "Kau ingat saat sidang final ayah ku? saat itu kau menjadi saksi kunci, saat itu aku berharap banyak pada mu. Berharap kau membebaskan ayah ku, atau setidaknya meringankan hukuman ayah ku."
"Tapi aku punya alasan untuk itu"
"Alasan? aku tidak perduli dengan alasan mu karena semua sudah berakhir. Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu. Dendam akan tetap menjadi dendam. Kebencian akan tetap menjadi kebencian"
"Kebencian mu bisa kau hapus Yoongi"
"Hapus? beri tahu aku, bagaimana cara ku menghampusnya?"
"berdamailah dengan masa lalu mu"
"berdamai? apa kau sedang bercanda? bagaimana aku bisa bedamai, sedangkan kau selalu muncul dihadapan ku. Selalu menebar senyum sinis seolah-olah aku lah orang jahatnya."
"Aku benar-benar tidak brmaksud seperti itu"
"Benar, sekarang aku mengerti. Posisi mu saat ini berada dibawah makanya kau datang pada ku memohon pengampunan. Tapi, apa kau akan melakukan ini jika kau tetap diatas?" Yoongi terus mencerca Namjoon dengan kalimat-kalimat pedas. Pria itu seperti meluapkan semua kekesalannya yang sudah ia pendam bertahun-tahun.
"Aku sudah tidak ingin berdebat dengan mu, kau sudah tau apa yang ku inginkan dan kau boleh pergi" usir Yoongi.
Namjoon mengalah, dia melangkah keluar dari ruangan Yoongi. Benar, tidak semudah yang dibayangkan Namjoon, semua berakhir sia-sia.
Didalam sana, Yoongi memukul meja kerjanya dengan keras. Meja yang terbuat dari kaca pecah membuat serpihan-serpihan kaca berhamburan dan melukai tangannya. Darah segar mengalir, ceceran darah mengotori lantai dan menempel dicelana panjang hitamnya
"Lihat saja, akan ku buat kalian merasakan apa yang ku rasakan" Yoongi tersenyum sinis menatap luka ditangannya, "akan ku pastikan, rasa sakit yang kalian buat selama bertahun-tahun akan ku kembalikan pada kalian semua".
![](https://img.wattpad.com/cover/170473010-288-k753682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Roman d'amour[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...