05 : Namjoon sialan!

1.1K 151 6
                                    

Namjoon melipat tangan didada, menginstruksi Yewon untuk segera melakukan apa yang telah ia perintahkan. Yewon tentu tetap bergerak melakukan apa yang diminta bosanya itu sambil menggerutu kecil, memang sudah menjadi kebiasan Yewon dalam hal mencibir dan memaki Namjoon. Jadi tidak perlu dipermasalahkan lagi, toh.. pria itu juga tidak keberatan dicibir setiap hari oleh seketarisnya.

"Besok kita akan Busan, pesan tiga tiket pesawat. Aku, kau dan Jackson. Jangan sampai salah!"

"Iya pak!"

Yewon mulai melangkah untuk pergi dari ruangan Namjoon, setelah menutup pintu ruangan pria itu ia langsung mengeluarakn sumpah serapahnya. Dari dalam Namjoon memperhatikan Yewon, tersenyum melihat ekpresi wajah Yewon yang luar biasa kesalnya. Ia kembali tersenyum sambil menikmati wajah Yewon yang tetekuk sambil melontarkan umpatan-umpatan kesalnya.

"Apa kau sudah gila!" Namjoon tersentak kaget, ia langsung menoleh dan mendapati Jackson berdiri tepat dibelakangnya sambil melipat tangan didada "Apa yang kau lakukan diruangan ku?" tanya Namjoon gugup.

Jackson memutar mata malas, temannya satu itu memang gila. "Mungkin kau harus kedokter untuk mengecek kondisi mental mu" ucapnya sambil menjatuhkan bokongnya diatas sofa.

"Malam ini kita akan berpesta diapartemen mu, aku sudah mengundang semua teman termaksud Mark yang baru tiba di Korea"

"Sinting! kau pikir apartemen ku aula hotel yang bisa digunakan berpesta sesuka hati mu" sahut Namjoon kesal.

"Apapun alasan mu aku tidak perduli, aku sudah mengatur semuanya dengan baik." ucapnya sambil berdiri, Jackson berjalan menuju pintu keluar namun berhenti saat ia ingin membuka pintu, "Awas saja jika kau berani mengacaukannya" ancam Jackson kemudia pergi.

Namjoon hanya pasra, menarik nafas dalam lalu membuangnya. Ia langsung menekan angka 1 pada telpon diruangannya.

"Yewon keruangan ku sekarang" ucapnya.

Beberapa detik setelahnya Yewon muncul didepan pintu dengan wajah ditekuk, Namjoon hampir saja tertawa jika ia tidak mengingat wibawanya sebagai atasan.

"Ada apa dengan wajah mu?" tanyanya, "lagi olahraga muka pak" jawab Yewon asal.

Namjoon tidak bertanya lagi, karena jujur saja ia tau mengapa wajah gadis itu tidak enak dipandang, "tinggalkan semua pekerjaan mu dan ikut aku" ucapnya lalu berdiri.

Namjoon jalan terlebih dulu lalu diikuti Yewon, "pasti mau disiksa lagi" ucap Yewon dengan pelan namun masih terdengar, pria itu tertawa kecil mendengar ucapan gadis itu.

🍁🍁🍁

"Apa ini diperlukan?"

"Bagaimana dengan ini?"

"kita beli saja semuanya, bagaimana?"

Yewon hanya menarik nafas dalam, mendengar pertanyaan-pertanyaan dari Namjoon benar-benar membangunkan sisi gelapnya. Ingin sekali ia mengumpat atau memukul kepala Namjoon dengan mentimun yang ia pegang.

"Pak! ini untuk apa?" tanya Yewon sambil menganggkat satu buah labu berukuran besar, "tentu saja untuk dimasak, kau pikir untuk apa lagi?" jawabnya.

Sekali lagi Yewon menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar, berurusan dengan Namjoon benar-benar membutuhkan tenaga extra. Yewon terlalu malas untuk berdebat, akhrinya memilih untuk mengembalikan brang-barang yang diambil Namjoon pada tempatnya.

"Sekarang bapak ikuti saja saya, jangan bertanya atau bersuara. Bapak mengerti?" ucap Yewon dan Namjoon mengangguk mengerti.

Yewon mulai bergerak menelusuri supermarket, ia berhenti didepan rak daging lalu mengambil beberapa daging segar lalu kembali mendorong troli belanja. Yewob mendorong troli menuju rak-rak sayur, ia melepas troli belanjanya mengambil beberapa jenis sayur lalu menunjukkannya tepat diwaja Namjoon.

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang