Mata Yewon terasa sangat berat dan kepalanya sedikit pusing lagi tenggorakannya terasa sangat kering. Yewon memaksakan dirinya untuk segera beranjak dari kasur badannya sungguh lelah, bermain seharian dan berakhir tidur tanpa membersihkan wajah.
Yewon berjalan dengan gontai, menjadikan dinding sebagai pegangan. Tujuannya kini aadalah dapur, salah satu tempat yang akan menghilangkan rasa hausnya. Yewon membuka lemari pendingin, mengambil segelas susu yang memang telah disiapkan pihak hotel. Ia mengerjapkan mata ketika tetesan susu mengalir ditenggorokannya.
"Apa seperti itu cara wanita minum"
Yewon kembali menyemburkan susu dari mulutnya ketika suara Yoongi tiba-tiba muncul dibelakangnya. Dengan pakaian lebih santai dan membuatnya terlihat lebih tampan.
"Apa yang kamu lakukan disini?"
"Bodoh! ini kamar ku"
"MIN YOONGI!" Yewon menjerit hsiteris mendengar ucapan pria itu tentang pengklaeman-nya tentang kamar ini.
"kemarin kau ketiduran, aku tidak tega membangunkan mu jadi aku bawa saja kekamar ku"
"kenapa tidak membawa ku kekamar ku?"
"kau pikir aku tau kamar mu?"
"kau kan bisa bertanya?"
"pada mu?" tanya Yoongi sambil menunjuk Yewon, "kau pasti berrcanda! bagaimana bisa aku bertanya pada orang tidur" lanjutnya lagi
"kau kan bisa membangunkan aku"
"apa kau tidak sadar, kau tidur seperti orang mati!"
Yewon enggan kembali menyahut karena rasanya sungguh perrcuma, berdebat dengan pria pucat itu sama seperti berdebat dengan tembok Cina. Hanya tatapan tajam yang Yewon berikan dan sialnya pria itu justru membalas dengan tatapan yang tak kalah tajamnya.
"kenapa menatap ku seperti itu?" tanya Yoongi ketus,
Tanpa menjawab Yewon lekas pergi meninggalkan Yoongi dan berjalan kerah pintu keluar. Ia membuka dan menutup pintu dengan sangat kasar, membuat Yoongi menggeleng heran dengan tingkah bar-bar gadis itu.
***
Yewon berjalan menuju kamarnya, setelah berhasil keluar dari kamar Yoongi ia segera pergi menuju kamarnya. Tapi, langkanya tiba-tiba berhenti tepat didepan pintu kamar Namjoon. Setelah pertengkaran mereka kemarin, ia belum lagi berkomunikasi dengan pria kejam itu.
Ia mencoba menganalisi pintu kamar Namjoon, mencoba menerobos pintu itu dengan tatapan tajamnya.
"Nyari Namjoon?" ucap pria tak asing lagi bagi Yewon. Gadis itu menggeser sedikit badannya, menciptakan jarak yang cukup lebar diantara keduanya.
"Bukan urusan mu" sahut Yewon
"kau ini sedang berbicara dengan orang tampan, tapi kau bertingkah seperti berbicara pada kuman dan menjahui ku" protesnya
"kau memang terlihat seperti kuman, muncul dimana pun dan kapan pun"
"kau ini memang tidak bisa menyusukuri nikmat Tuhan, lihat kemari tatap wajah tampan ku saat berbicara"
Yewon memutar mata malas menanggapi sikap percaya diri Jackson. Lelaki itu terlalu menyebalkan untuk diladeni.
"Pak Jackson, tolong berhenti mengganggu ku"
"Namjoon sudah kembali ke Seoul" ucapan Jackson tentu menarik perhatian Yewon, gadis itu menatap Jackson seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja pria itu ucapkan.
"dia pulang tadi malam" lanjutnya,
"apa pekerjaan yang mendesak di Seoul?" tanya Yewon ragu,
"tidak tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Romance[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...