Dibawah cahaya bulan, dijalan setapak dipenuhi lampu jalan yang remang, Yewon masih merasakan hangatnya genggaman tangan Namjoon yang masih setia menggengam tangannya dengan erat.
Sesekali Yewon menatap genggaman tangan mereka lalu tersenyum.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada ku?" batinnya,
Dalam suasana hening mereka saling menikmati indahnya malam, malam yang panjang namun begitu cepat berlalu. Jantung keduanya saling bersaut, rona merah dipipi Yewon kembali hadir saat bayangan sejam yang lalu kembali terbesit.
"Pak ini sudah sangat larut sebaiknya kita pulang" Namjoon menoleh menatap Yewon dengan mata lembut, ia tau ini sudah larut tapi hatinya enggan untuk mengakhiri ini.
"Aku takut" ucap Namjoon membuat Yewon bingung, sorot mata Namjoon benar-benar menunjukkan ketakutan, ketakutan yang tidak bisa dibaca oleh Yewon.
Yewon membalas menatap Namjoon, mencoba membaca pikiran pria itu tapi sialnya ia tidak berhasil.
"ini terlalu cepat untuk aku memahami mu" batin Yewon
"aku takut jika malam ini berakhir, aku takut untuk tidur" ucap Namjoon menjawab kebingungan Yewon,
"pak" tegur Yewon lembut
"aku takut jika ini semua hanyalah mimpi" jelasnya lagi.
Mendengar itu membuat tawa Yewon pecah, tidak tau kalimat Namjoon barusan terdengar sangat lucu baginya.
"Apa ada yang lucu?" Tanya Namjoon dengan alis menyatu membuat tawa Yewon mendadak terhenti.
"Apa kau ingin tau sesuatu yang lebih lucu?" Namjoon hanya menggelang dengan lugu,
"Beberapa jam yang lalu aku bertengkar dengan Jungkook, dia bertanya pada ku bagaimana jika kau tertarik pada ku dan dengan bangganya aku bilang, jika hal itu terjadi aku akan menghindari mu" jelas Yewon,
"Tapi hal bodoh justru terjadi, mulut ku justru berkata ingin mengenal mu secara lebih" lanjutnya menatap Namjoon dalam,
"Kenapa?" Tanya Namjoon bingung
"Tidak tau, itu terucap begitu saja"
"mungkin ada yang salah darimu?" balas Namjoon, "tapi aku tidak perduli, kau cinta pertama ku dan aku akan memperjuangkan mu untuk menjadi cinta terakhir ku" lanjutnya memperkuat genggaman,
"mungkin yang dikatakan Jungkook benar"
"apa?" tanya Namjoon
"kau tidak seburuk itu, ada sisi lain dari mu yang tidak aku ketahui"
Namjoon tersenyum dengan sangat manis, ia menarik tubuh Yewon untuk masuk dalam dekapannya.
"maaf, sepertinya kau butuh waktu lama untuk memahami ku" senyum Namjoon semakin melebar, ia semakin mempererat dekapannya, menghirup aroma tubuh Yewon yang mungkin akan menjadi candu baginya
"aku lapar" ucap Namjoon manja, mendengar itu membuat tawa kecil Yewon terdengar, merasa geli dengan sikap atasannya yang sedikit berbeda.
"mau kerumah ku, aku bisa memasak walau mungkin tidak seenak masakan koki" Namjoon mengguk setuju dengan penawaran Yewon
"tidak mau dilepas?" tanya Yewon,
"lima menit lagi"
Tanpa terduga, tangan pendek Yewon mulai bergerak untuk membalas dekapan Namjoon, walau sulit Yewon tetap membalas pelukan Namjoon dan sesekali ia menepuk pundak lebar pri itu.
"pundak mu sangat lebar" celetuk Yewon
***
Namjoon pov...
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Romance[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...