Kegiatan Kantor berjalan dengan lancar, beberapa karyawan terlihat sibuk didepan komputer mereka. Rasa pusing karena pekerjaan yang tak kunjung selesai terlihat jelas diwajah mereka.
"Oppa, bagaimana menyelesaikan ini?" Jungkook tersenyum lebar dan mendekat kearah Yewon, ia menjelaskan dengan singkat namun dapat dengan mudah dimengerti oleh Yewon.
"sampai disini kau mengerti?"
"mengerti, ternyata sangat mudah"
Interaksi Jungkook dan Yewon tentu tidak lepas dari sosok Namjoon, pria itu melihat dari balik kaca diruangannya, dimana Yewon berlari menuju Jungkook sambil tersenyum, hal yang jarang Yewon lakukan padanya.
Amarah Namjoon ingin meledak saat tangan Jungkook mulai megelus surai panjam Yewon, rambut panjang yang hanya menjadi miliknya kini disentuh oleh pria lain. Namjoon mulai kesal ia menekal tombol pada telpon dikantornya.
"Hallo" terdengar suara pria disebrang sana, pandangan Namjoon tidak lepas dari kedua orang itu,
"minta Yewon kekantor ku, SEKARANG!"
"i..iya pak" suara Jungkook terdengar bergetar takut, jantung Jungkook bahkan berhenti saat pandangannya bertemu dengan Namjoon.
"kau dipanggil pak Namjoon" ucap Jungkook setelah menutup telpon.
Yewon menghela nafas berat, pikirannya mulai penuh dengan hal-hal buruk yang akan terjadi setelah ia memasuki ruangan pria itu.
"baiklah, sekali lagi terima kasih atas bantuannya" Jungkook hanya membalasnya dengan senyuman karena mulutnya sudah tidak sanggup lagi untuk terbuka.
Perlahan Yewon mulai beranjak pergi, kakinya terasa begitu berat untuk melangkah. Pintu ruangan Namjoon kini berada didepannya, tapi tangan dan kakinya masih enggan untuk mengetuk dan masuk.
"YEWON" gadis itu tersentak kaget saat mendengar Namjoon berteriak memanggilnya, Yewon hanya pasrah sebelum masuk ia memperhatikan sekitarnya, semua karyawan juga menatapnya kasihan.
"maaf" ucapnya kemudian masuk kedalam ruangan Namjoon
Didalam Yewon langsung disambut dengan tatapan tajam dari Namjoon, "kunci pintunya" untuk kali ini jantung Yewon benar-benar berdegub dengan sangat kencang, intonasi Namjooon benar-benar tidak bersahabat.
"Apa kau dengar perintah ku" ucap Namjoon lagi,
"KUNCI PINTUNYA" teriak Namjoon melihat Yewon tidak bergerak sama sekali, mata Yewon membulat sempurna segera ia memutar badan melakukan perintah Namjoon.
"bukan kah aku sudah bilang untuk menjahuinya" betapa terkejutnya Yewon menyadari kehadiran Namjoon yang kini berada tepat dibelakangnya,
Yewon semakin dibuat sulit bernafas kala Namjoon langsung memeluknya dari belakang
"pa..pak ini di kantor"
"aku tidak perduli, kantor atau rumah sama saja, kau tetap milik ku" ucap Namjoon dengan suara rendah yang membuat bulu kuduk Yewon menari.
Yewon masih berusaha mengontrol detak jantungnya, berusaha tetap diam dan menahan kesalnya.
"bisa tolong lepaskan aku"
"asal kau berjanji mau menjauh dari pria-pria itu"
"Namjoon bersikaplah dewasa"
"Yewon bersikaplah seperti kekasih ku, hargai perasaan ku dan jaga hati ku"
"aku selalu berusaha menghargai perasaan mu, tapi yang kau tunjukkan hanya tidak kepercayaan" pelukan Namjoon sedikit melonggar, membuat Yewon yakin jika pria itu mulai berfikir "kau selalu curiga pada ku, tidak memberi ku percayaan, kau kekasih ku dan aku kekasih mu" ucap Yewon lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss! [Kim Namjoon] [COMPLETED STORY]
Romansa[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Menjadi sekretaris tidak pernah masuk dalam buku mimpi kehidupan yang diingin oleh Kim Yewon. Sebagian wanita diluar sana mungkin akan mengganggap ini sebagai nasib baik, namun bagi Yewon ini adalah nasib buruk. Sebena...