23 : ISI DAYA

933 121 8
                                    

Yewon masih merasakan tangan kekar Namjoon melingkar erat diperutnya, nafas Namjoon terasa menggelitik tengkuknya. Dalam posisi tidur seperti ini Yewon dapat merasakan dadanya yang berdegub dengan sangat kencang. 

Semalam mereka hanya makan, lalu mengobrol dan berakhir tidur bersama, tolong jauhkan pikiran kotor kalian tentang kalimat tidur bersama karena mereka tidak melakukan apapun. 

Namjoon bergerak meletakkan kepalanya dibahu Yewon, membuat Yewon merasa berat dan sulit bergerak. Tapi yang lebih membuat Yewon kesulitan adalah jantungnya, jantungnya tidak berhenti berdegub kencang rasanya ia ingin kerumah sakit dan mengecek kesehatan jantunnya.

"Pagi" suara serak khas bangun tidur Namjoon membuyarkan lamunannya, ditambah dengan senyum manisnya yang ia pamerkan pada Yewon membuat Yewon sulit bernafas dengan benar. 

"pa..pa..pagi" balas Yewon gugup. 

Namjoon semakin mengeratkan pelukannya, mencium harum tubuh Yewon yang menjadi candu untuknya. Sikap Namjoon benar-benar membuat Yewon kesulitan bernafas. 

Yewon menatap tangan kekar Namjoon yang masih melingkar diperutnya, terlihat nyaman? apa artinya Namjoon tidak ingin melepasnya?

"bangun, kantor menunggu mu" 

"lima menit" balas Namjoon kembali mempererat pelukannya. 

Yewon hanya menghela nafas kasar, percuma juga ia melawan karena pada akhirnya ia pasti akan kalah. Bagaimana pun pria itu adalah bosnya, walau sekarang pria itu juga berstatus kekasihnya.

***

Yewon kini telah siap dengan pakaian kantor dan begitu pun dengan Namjoon, mereka berencana pergi kekantor bersama, kalimat apa ini? tentu saja mereka pergi kekantor bersama.

Suara bel rumah Yewon berbunyi membuat gadis itu buru-buru membuka pintu, Yewon hanya melongo saat beberapa pria berstelan jas terlihat memasukkan koper kedalam rumahnya.

"Apa ini?" gumamnya,

"barang-barang ku" Yewon menoleh dengan wajah terkejut, sedangkan Namjoon hanya tersenyum dengan wajah polos.

"kenapa dibawa kesini?" 

"aku akan pindah kesini titik tanpa penjelasan" balas Namjoon lagi,

Namjoon meninggalkan Yewon yang masih mencerna kalimatnya, ia mulai memerintah para pegawainya untuk membawa kopernya kedalam kamar Yewon. 

"Yak! KIM NAMJOON" teriak Yewon kesal dan menyusul Namjoon, 

Namjoon bukannya tidak ingin menjelaskan, tapi barang-barangnya perlu dirapikan. Dengan hanya bermodal jari telunjuk Namjoon mampu menggeser semua pakaiaannya kedalam lemari, tentu saja dibantu dengan para pengawalnya. 

"Namjoon, rumah ku ini sangat kecil tidak muat untuk kita berdua" Namjoon spontan menoleh dengan wajah menyebalkan, "kalau begitu kita pindah saja ke apartemen yang lebih besar" balasnya, 

Yewon hanya menatap pria itu tidak percaya, mulutnya itu gampang sekali mengucapkan kalimat-kalimat menyebalkan. 

"kau diam, berarti setuju. Ok.. aku akan cari apartemen yang lebih besar untuk kita berdua" 

"AKU TIDAK AKAN MENINGGALKAN RUMAH KU" teriak Yewon kesal, bukannya kesal Namjoon justru tersenyum gemas, "ok kalau begitu" balasnya. 

"cepat masukkan semua kopernya" perintah Namjoon lagi, 

Yewon tidak mampu lagi berkata-kata, ia berbalik arah meninggalkan Namjoon yang masih sibuk dengan koper-kopernya. Yewon kini berada diruang tengah, duduk disofa biru muda sambil memijit pelipisnya. 

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang