40. PENCULIKAN

4.8K 237 16
                                    

Di jalanan yang sepi Ghea sedang mengendarai motornya dengan turunnya air matanya yang deras.Tidak peduli dengan lingkungan sekitar Ghea terus terisak tangisannya pun kencang.

Memang ya, cinta itu rumit apa lagi cintanya yang bertepuk sebelah tangan.Padahal Ghea sudah berusaha lebih baik,sudah mau di pandang rendahan oleh teman-teman sekolahnya tapi hasilnya?nihil.

Zico tetap saja memilih Sophia,mau gimana pun perjuangannya mungkin Zico tidak akan mempedulikannya.

Sudah sampai di sini perjuangannya,berhenti mengejar yang tidak pasti dan jelas berhenti dari orang yang begitu menyakitinya.

Ghea akan mulai melupakan Zico dan bersikap biasa saja.Mungkin ke depannya Ghea akan membuka hatinya pada orang lain.

Mungkin bisa di sebut murahan karna memang cara move on terampuh menurut Ghea itu membuka hatinya pada orang lain.

Terlalu lama Ghea melamun ia sampai tak sadar motornya terlalu menyisi ke trotoar sehingga motornya akan menabrak trotoar.

"HUAAAAA" Jerit Ghea setelah sadar ia akan menabrak trotoar dan tak sempat untuk mengerem.

BRAKKK

"Anjir" Umpat Ghea kaki kirinya yang tertindih motornya kepalanya yang terbentur pohon di pinggir jalan membuatnya sedikit pusing.

Ia tetap bersyukur karna ia memakai helm "Sial banget gue apes sialan" Gumamnya setelah memejamkan matanya.

Ghea mencoba bangun tapi sulit karna kakinya yang tertindih sebelah.

Tinnnn

"Astaga" Ucap Ghea refleks lalu menoleh ke belakang.

"Ngapain lo tiduran di jalan anjir" Tanya Raihan yang sedang duduk di atas motornya dan membuka helmnya menyimpannya di spion.

"Hih bukannya tolongin gue malah diem" Ghea kesal Raihan selalu seperti itu.

"Gue nanya bego" Kata Raihan.

"Gue gabut makanya tidur di sini" Ucap Ghea memutar bola matanya kesal.

"Ck gabutnya jelek banget" Sahut Raihan yang masih setia di atas motornya.

"Gibitnyi jilik bingit" Mulut Ghea terus mengeluarkan suaranya entah apa tapi tidak bisa di dengar oleh Raihan.

"Ngoceh mulu lo,liat mulut lo kaya ikan monyong-monyong" Raihan tertawa sambil memukul stang motornya pelan.

"Punya sahabat ga ada akhlak" Gumam Ghea sambil mengangkat motornya.

Sontak Raihan turun dari motornya lalu membantu Ghea "Dari tadi kek anjir motor gue berat kaki gue sakit hampir lumpuh tau ga?! kepala gue pusing kejedot tangan gue berdarah kaki gue terkilir" Oceh Ghea terus-menerus saat Raihan berhasil berdirikan motor Ghea.

"Nyenyenye"

"Lo tuh hihhh ngeselinnya minta ampun ya pergi sono" Usir Ghea.

"Udah dibantuin ngomel-ngomel terosss ga ada terima kasih,kamu ini berdosa banget" Kata Raihan tangannya berkacak pinggang.

Ghea pun mulai berkacak pinggang "Bantuin apa hah? lo cuma berdiriin motor gue bangkeeee"

"Sama aja kan gue bantuin lo monyet!" Sahut Raihan matanya melotot.

"Lo ngebiarin gue terdampar tadi" Balas Ghea.

"Bilang terima kasih kek bukannya marah-marah"

"Ah tau ah bt banget gue" Kata Ghea pasrah.

"Cie ngambek cie" Goda Raihan mencolek dagu Ghea langsung di hadiahi tepisan tangan Ghea.

"Galak bener mbanya" Raihan masih menggoda Ghea sampai tatapannya ke arah pipi Ghea yang ada bekas air mata.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang