48. PANIK

5K 293 49
                                    

Bel pulang pun berdering,semua murid berhamburan keluar sekolah termasuk sahabat Ghea dan Blizzard.

Dengan gaya Blizzard memakai jaket bergambarkan burung hantu membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Karena memang jarang mereka memakai jaket hitamnya seperti itu kecuali ada acara tertentu.

Di Blizzard itu ada tiga jaket, yang pertama jaket bomber yang berwarna hitam dan putih dengan tulisan di dada kanan Blizzard.

Yang kedua mereka mempunyai jaket levis bergambarkan burung hantu di belakangnya.

Dan yang terakhir mereka mempunyai jaket parasut berwarna hitam dan bergambarkan burung hantu dibelakangnya dan di dada kiri bertuliskan Blizzard.

Disini inti Blizzard berjalan dengan santai yang dipimpin oleh Zico.Gayanya meskipun simple tetapi banyak sekali yang kagum pada Zico.

"Berasa artis gue" Kata Nichol dengan cengiran tengilnya.

Dionel yang mendengar itu langsung menoyor kepala Nichol lalu membawanya buru-buru ke parkiran.

Hari ini Zico membawa mobil karna mereka mau menjenguk Ghea yang berada di rumah sakit.

Dan sekarang pun musim hujan,jadi agar aman mereka memakai mobil.

Dengan rasa inisiatif,Arkan memesankan geng Dara taksi online.

"Hati-hati,kalo ada apa-apa telepon aku ya" Ujar Arkan pada Dara dan dibalas anggukan.

Lalu mereka masuk kedalam mobil untuk menuju rumah sakit.Hari ini Zico tidak menyetir,ia memilih untuk duduk di samping kemudi.

Dari tadi pikirannya entah kemana ia jadi sering melamun,teman-temannya mewajarkan karna itu mereka lebih mendiamkan Zico sendirian.

Akhirnya mereka sampai dirumah sakit lalu mereka berjalan ke arah ruangan Ghea.

Zico berjalan sambil berdoa agar Ghea cepat sembuh,ia ingin sekali meminta maaf dan ingin menghiburnya.

Saat sudah sampai di depan pintu Zico membuka pintunya perlahan,hanya Zico. Karna yang dibolehkan besuk hanya satu sampai dua orang saja.

Teman-temannya mengerti,membiarkan Zico sendirian masuk menemui Ghea di dalam dan akhirnya mereka duduk di depan ruangan Ghea.

Di dalam ruangan hanya terdengar suara monitor,Zico sangat membenci ini.

Ia berjalan perlahan dengan tatapannya yang tak terputus ke arah Ghea yang terbaring lemas banyak alat yang menempel di tubuhnya.

Zico duduk lalu mengambil tangan Ghea "Ghea ini gue" Bisiknya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Bangun,gue butuh lo" Ucap Zico lalu ia menutup matanya menahan rasa sakit saat melihat Ghea rapuh.

Tangannya menggenggam kuat,ia menahan tangisnya ia tidak tega melihat Ghea seperti itu.Andai saja waktu bisa di putar ia tidak akan menyia-nyiakan Ghea.

Iya,Ghea.Si cantik periang yang selalu membuatnya pusing tapi bisa melemahkan hatinya.

"Gue janji,nanti kalo lo sadar gue bakal jagain lo kemana pun lo pergi,gue juga yakin lo pasti denger ini" Katanya lagi.

Seperti biasa Zico akan menyanyikan lagu untuk Ghea,seakan Ghea ada dihadapannya dengan keadaan sadar.

Dengan suaranya yang lembut Zico juga mengelus pipis Ghea dengan secara perlahan.

Setelah bernyanyi,Zico berdiri lalu mencium kening Ghea lama.Zico memejamkan matanya ia yakin kalau Zico mencium Ghea dengan keadaan sadar Ghea pasti sudah loncat-loncat kegirangan.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang