30. MAAF

5.5K 283 17
                                    

"LEPAS! APAAN SIH LO?!" Bentak Ghea mencoba melepaskan tangannya yang di cekal kuat oleh seseorang.

"Main dong sama gue" Godanya menatap tubuh Ghea seperti kelaparan.

"Jangan sampe lo nyesel.Lepas" Sekarang Ghea sudah menurunkan suaranya pertanda ia sudah sangat kesal.

"Ups takut" Ejeknya seraya menertawai Ghea.

Laki-laki itu mendorong Ghea kuat sampai membentur dinding toilet.Sekarang ini Ghea sedang berada di club,seperti biasa ia akan meluapkan emosinya disana.

Baru pertama kali Ghea pergi ke club sendiri dan hasilnya seperti ini,setelah Ghea keluar dari toilet ada seorang laki-laki berbadan tinggi dan terlihat seumuran dengan Ghea.

"Awww" Ringis Ghea karna laki-laki itu mendorongnya sangat kuat.

Terlihat jelas laki-laki itu tertawa puas karna melihat Ghea kesakitan.Tak lama ia mendekat ke arah Ghea tangan kirinya bertumpu di sisi kepala Ghea dan tangan kanannya mengelus rambut halus Ghea.

Jelas membuat Ghea semakin takut badannya bergetar tatapannya tajam dan berkaca-kaca.

Laki-lako itu tersenyum miring "Gue benci lo anjing!" Teriaknya membuat Ghea bingung.

Tangan kanan laki-laki itu meninju dinding toilet mukanya terlihat merah dan rahangnya mengeras,sontak membuat Ghea memejamkan matanya.

Kenapa tiba-tiba ia mengatakan benci pada Ghea? rasanya Ghea belum pernah bertemu dengan laki-laki itu.

Saat tidak terdengar suara laki-laki itu Ghea mulai membuka matanya perlahan "Maksud lo? bahkan gue aja ga kenal lo" Ucap Ghea berusaha santai.

"Gue emang ga kenal lo-" Ucapnya terpotong karna Ghea menyadari sesuatu.

Dahi Ghea berkerut "Lo bukannya lawan gue waktu tanding?iya kan?" Tanyanya sambil menunjuk laki-laki itu.

Dengan cepat laki-laki itu membuang mukanya karna malu sudah di kalahkan oleh seorang gadis yang ada di hadapannya.

"Oh gue ngerti" Tangan Ghea bersedekap di depan dada.

Laki-laki itu menoleh ke arah Ghea lalu menaikan sebelah alisnya.

"Lo ga terima lo kalah?" Tanyanya tepat sasaran.

Laki-laki itu mendengus "Gue ga kalah!" Elaknya.

"What?! udah jelas-jelas lo kalah kenapa sekarang ga terima?" Sentak Ghea mulai kesal.

Karna menurut Ghea itu masalah sepele dalam pertandingan memang ada kalah dan menang.Ia tak habis pikir karna alasan itu laki-laki yang ada di hadapannya menyerang tiba-tiba.

Perkataan Ghea membuat laki-laki itu naik pitam ia sudah tak bisa menahan nafsunya.Tangannya bergerak ke dagu Ghea mencekalnya kencang membuat Ghea meringis.

"LO GILA?!" Bentak Ghea tak terima.

"Gue ga bakal tinggal diem! lo itu licik bajingan!" Ujar laki-laki itu hendak melempar tubuh Ghea ke pinggir.

Ghea sudah tidak bisa membalas karna sedari tadi ia tidak bisa berpikir jernih pikirannya banyak membuat kepalanya terasa sakit.

Tak lama terdengar suara berat yang sangat di kenali Ghea.

"Lepas" Ucapnya lalu menarik bahu laki-laki itu dan menghantamnya keras membuat sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.

Laki-laki itu terjatuh di lantai lalu mendongak "Siapa lo anjing?!" Bentak laki-laki itu lalu berdiri perlahan.

"Zico" Panggil Ghea kaget.

Zico menoleh ke belakang terlihat Ghea yang sedang terisak pelan membuat Zico tambah kesal.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang