43. BERSYUKUR

5.6K 289 15
                                    

"Mana Ghea?" Tanya Zeriko dan Kharel yang panik setengah mati.

Terlihat di kedua pipinya sudah banjir dengan air mata,keduanya berlarian ke arah perawat dengan terburu-buru.

"Atas nama Fanaya dan Ghea dimana?" Tanya Kharel dengan jantung yang berdebar cepat.

"Ini mas" Sahut perawat itu menunjuk dengan satu tangannya dengan sopan.

Kharel dan Zeriko melihat ke arah yang di tunjuk perawat tadi.Alangkah terkejutnya mereka melihat seseorang yang terbaring kaku dengan muka yang sulit di kenali.

"I-itu siapa?" Tanya Zeriko dengan air matanya yang turun sambil mendekati perlahan.

Blizzard mundur mempersilakan mereka untuk mendekati,sebenarnya mereka bingung dengan kedatangan kedua laki-laki itu,mereka tidak mengenalinya.

"Atas nama Fanaya Zielinski" Sahut perawat itu.

Zeriko menoleh ke arah perawat itu lalu menoleh lagi ke arah wajah Fanaya.

Ia menggeleng "Ga ini ga mungkin!" Teriaknya histeris sambil menangis.

Sakit,sangat sakit melihat orang tua meninggal dengan tak wajar.Bahkan ia belum sempat untuk memberikan kebahagiaan untuk maminya.

"Mam" Panggil Kharel pelan.

Ia mendekati Fanaya dengan tubuh yang gemetar hebat,ia sangat tidak menyangka maminya pergi secepat ini.

"Mam jangan pergi!!!" Teriak Zeriko mengguncang tubuh Fanaya kencang.

Kharel memegang bahu Zeriko "Tenang" Seketika Zeriko berhenti lalu menepis tangan Kharel.

Zeriko melirik ke arah Kharel "Bilang kalo ini bukan mami?!" Kata Zeriko sambil menunjuk mayat itu.

"Lo harus terima Zer ini udah takdir" Kata Kharel memegang kedua bahu Zeriko.

"Lo bohong kan? Ini bukan mami gue kan?!" Kata Zeriko sambil menatap perawat itu.

"ARGHHH" Teriak Zeriko menjambak rambutnya kuat,ia menatap ke atap lalu memejamkam matanya.

"Mami" Gumam Zeriko ia melihat lagi Fanaya lalu memeluknya.

Kharel melihat Fanaya dengan keadaan seperti itu membuat dadanya sangat sakit jelas tubuhnya gemetar ia memegang sisi brankar itu lalu menunduk.

Saat baru menyadari sesuatu Kharel menatap ke arah Blizzard "Kalian siapa?" Tanyanya bingung.

"Ah iya temen Ghea" Sahut Dionel gugup.

Kharel melotot teringat sesuatu "Ghea mana?Ghea dimana?" Tanya Kharel panik kepada kedua perawat itu.

Perawat itu lalu melihat ke arah buku yang di bawanya "Hari ini tidak ada yang bernama Ghea mas di sini" Katanya.

Seketika mereka melotot terkejut "Terus dimana?" Tanya Zico dengan tak sabaran.

"Ghea mana ya mas? Orang yang tadi kecelakaan?" Tanya perawat itu memastikan.

Mereka semua mengangguk "Iya dimana cepet?!" Kata Zeriko yang sudah kesal karna perawat itu sangat lelet.

"Dia di ruang UGD" Jawabnya.

"Alhamdulillah Ghea ya Allah" Kata Kharel lalu ia berlari keluar untuk ke UGD.

Zico menganga "Ghe-Ghea masih ada?" Tanya Zico pada Arkan.

Arkan mengangguk "Ke UGD sekarang" Kata Arkan lalu mereka semua berlari keluar ruangan jenazah.

Saat sudah sampai di UGD Zico dkk melihat teman-teman Ghea yang sedang menangis di depan ruang UGD.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang