44. PENYIKSAAN

5.7K 285 70
                                    

"AMPUN PLIS hiks" Jerit Sophia saat tubuhnya dipenuhi dengan air panas.

Sophia di titah untuk masuk ke dalam bath up yang berisikan air panas tangan dan kakinya pun di ikat.

Sedangkan Zico dan teman-temannya tertawa melihat Sophia kesakitan.Entah bagaimana mereka membawa Sophia dari kantor polisi.

Yang jelas dari tadi bibir Zico tak henti-hentinya tertawa.Ia senang jika Sophia tersiksa seperti ini.

"Rasain sayang,eh ngga sayang deng,jalang aja ups canda jalang" Ucap Nichol dibarengi tawa teman-temannya.

Zico menatap Dellard lalu mengkode dengan dagunya bergerak menunjuk ke arah kepala Sophia dan di angguki Dellard.

Dellard berjalan ke belakang bath up lalu rambut Sophia yang terutai ia satukan dan di tarik sekuat-kuatnya.

"Ahhhh udah ampun hiks maafin gue plis ampun sakitttt ahhh hiks" Jerit Sophia.

Justru semakin Sophia kesakitan semakin membuat mereka tertawa kesenangan.Ini yang dinamakan bahagia di atas penderitaan orang lain.

Arkan hanya menonton saja,sebenarnya ia tadi sempat tidak setuju untuk membawa Sophia ke basecamp tadinya ia menyerahkan kepada polisi,tapi Zico tetaplah Zico dengan keras kepalanya terpaksa Arkan menurut.

Tapi setelah mengingat kejadian yang menimpa keluarga Ghea,ia cukup senang melihat Sophia sangat tersiksa.

Dionel menghampiri Sophia lalu mendekatkan wajahnya tepat di hadapan wajah Sophia.

"Lo itu ga pantes hidup,mau pulang ke neraka kapan? Gue udah siap nih bantu lo pulang ke sana" Kata Dionel dengan seringaiannya.

"Ngga! Plis kasih gue kesempatan,gue janji bakal minta maaf ke Ghea janji ga akan ganggu dia lagi plis lepasin" Ucap Sophia dengan derai air matanya dan matanya pun sudah sembab.

"Telat anjing" Umpat Zico menatap Sophia sinis.

Kaki Zico melangkah mendekati Sophia,ia menarik rambut Sophia yang tadi di cekal oleh Dellard dan langsung memasukan kepala Sophia ke dalam bath up tanpa ampun.

Terdengar suara teriakan di dalam air membuat mereka kembali tertawa.Jelas itu sangat sakit dan perih bayangkan saja tubuh kita dimasukan ke dalam air yang sangat panas.

Setelah beberapa detik,Zico mengangkat kepala Sophia yang memerah "Angkat" Titah Zico yang sudah memundurkan langkahnya.

Nichol dan Dellard mengangguk lalu membuang air panas itu di saluran bawah.Mereka mengangkat tubuh Sophia lalu membawa ke dalam gudang yang dirubah dengan sengaja oleh mereka.

Di dalam gudang itu banyak kecoa dan tikus untuk mengganggu Sophia,mereka membaringkan tubuh Ghea di atas lipatan kardus.

"Makan" Titah Zico melempar bungkusan nasi sisa makan mereka.

"Ga bisa" Kata Sophia ia menggelengkan kepalanya.

Seolah mengerti Dionel maju membuka ikatan tali di tangan Sophia dan membiarkan Sophia makan.

"Makanya mba ngaca Zico cuma di suruh ngejaga lo,jangan anggap dia suka ke lo cuma karna dia suka nolongin lo,dia cuma kasian canda kasian" Kata Nichol lalu terbahak menertawakan Sophia yang sedang makan sambil menangis.

"Lelet amat makannya,kaya si Nichol tuh nganganya nganga bagong" Kata Dionel lalu ia tertawa.

"Sialan lo ngapa buka kartu sih" Ucap Nichol kesal.

"Ngapain malu ke orang kaya gini" Kata Dionel kakinya menyenggol kaki Sophia.

"Hadeuh,gue tuh bingung sama lo cantik-cantik attitudenya jelek heran gue" Kata Nichol sambil jongkok di hadapan Sophia ia menatap jijik tubuh Sophia.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang