49. MENGENANG

4.8K 294 46
                                    

Pada sore hari ini,dokter berusaha untuk membuat Ghea sadar.Cukup sulit karna harus memakai alat pacu jantung.

Terlihat dokter yang sudah menempelkan alat pacu jantung di dada Ghea dan dibalas dengan terpentalnya tubuh Ghea ke atas.

Dokter terus berusaha berkali-kali agar jantung Ghea kembali normal hingga dahi dokter itu mengeluarkan keringat.

Tak hanya dokter diruangan itu,ada dua suster yang membantu dokter itu,tidak main-main susahnya.

Sedangkan diluar sana sudah ada Zeriko dan Kharel karna memang mereka sudah dalam perjalanan jadi mereka menempuh waktu sebentar untuk menuju rumah sakit.

"Gimana Ghea?" Tanya Zeriko dengan ngos-ngosan.

"Hah? gimana Ghea?" Tanya lagi Kharel sama seperti Zeriko,dadanya turun naik mereka belum mengatur nafasnya.

Tak ada yang menjawab karna memang belum ada kabar tentang Ghea di dalam.

"Bu-"

Pintu terbuka terlihat dokter yang keluar masih dengan dahi yang berkeringat sedikit.

"Eh gimana dok keadaan Ghea?" Tanya Nesya.

"Ghea gapapa kan dok?" Tanya Kharel.

"Adik saya kenapa dok?" Kata Zeriko dengan panik dan cemas.

Terlihat dokter itu menghembuskan nafasnya "Alhamdulillah,berkat Tuhan Ghea masih diberi kesempatan" Katanya dengan senyuman tipisnya.

"Syukur ya Tuhan"

"Alhamdulillah"

"Makasih Tuhan"

Banyak ucapan bersyukur,rasanya sangat lega yang tadinya panik sekarang timbul senyuman.

Dan setelah itu dokter suster meninggalkan mereka disana,dengan rasa senang mereka semua masuk ke dalam ruangan untuk melihat Ghea.

"Ko masuk semua?" Tanya Dellard bingung.

"Ya pengen liat Ghea lah" Sahut Dionel.

Dellard menggeleng ia mengerti perasaan mereka jadi membiarkan saja.

"Astaga Ghe hampir aja" Celetuk Nichol tanpa sadar.

Zico melihat ke arah Nichol "Apanya?" Tanyanya datar.

"Hamphh" Tangan Dionel menutup erat mulut Nichol agar tidak meneruskan kata-kata.

Sejak dari kemarin-kemarin Zico sangat sensitif bila membicarakan soal Ghea.

"Jaga ngomongnya bego" Bisik Dionel.

Zico hanya meliriknya sinis lalu melihat ke arah Ghea. Ghea yang sedang tertidur tenang masih terlihat sangat cantik menurut Zico.

Zico menghembuskan nafasnya ia sangat tak sabar menunggu Ghea sadar.Ia tak akan bosan untuk menjenguk dan menunggu Ghea hingga sadar.

🐷🐷🐷

Di jalanan yang cukup ramai di sore hari,membuat Zico teringat sesuatu.

Setelah mengantarkan teman-temannya pulang dari rumah sakit,Zico tidak langsung pulang ke rumah.

Ia menempuh jarak lumayan lama untuk menuju suatu tempat.Dengan di temani lagu kesukaannya dari The Beatles.

Sudah beberapa menit berlalu akhirnya ia sampai di tujuan,ia memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil.

Zico berjalan santai kedua tangannya ia masukan ke dalam saku celana sekolahnya.Sambil mengingat kejadian waktu dulu yang pernah ia rasakan bersama seorang gadis yang ceria.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang