51. HAPPINES

4.5K 264 11
                                    

Hari sudah malam disini Zico sudah bersiap untuk pergi ke bandara,ia sedang menahan kesal bagaimana tidak,ia tidak diizinkan pamit untuk bertemu teman-temannya.

"Semua barang-barang kamu udah dimasukin ke bagasi?" Tanya Fiyana yang baru keluar dari rumahnya.

Fiyana berjalan dengan Valleryn yang ada di gendongannya.

Zico berabalik dan mengangguk sebagai jawaban.

"Oke kalo gitu kita berangkat sekarang" Ucap Fiyana lalu ia masuk ke dalam mobil yang sudah siap sejak tadi.

Zico mengulum bibirnya lalu melihat ke sekeliling rumahnya yang penuh kenangan.

"Ayo Zico nanti kita telat" Teriak Fiyana kesal karna Zico sangat lama untuk masuk ke dalam mobil.

Zico berbalik lalu berjalan perlahan dan masuk ke dalam mobil.Di perjalanan Zico hanya melamun bagaimana jika Ghea sadar nanti ia tidak berada di sisinya?

Apa yang di pikirkan Ghea nanti jika Zico tidak ada di sana? Ia yakin manusia satu-satunya yang akan sangat ia rindukan hanya satu yaitu Ghea.

"Abang" Panggil Ryn dengan suara melengkingnya.

Zico tidak sadar ada yang memanggilnya karna ia sedari tadi sibuk melamun.

"Abang" Ryn mencoba untuk memanggilnya lagi tapi tidak ada sahutan.

Dengan rasa kesalnya Ryn pindah ke pangkuan Zico hingga membuat Zico tersadar dan mengerutkan dahinya tanda ia bingung.

"Kenapa hmm ?" Tanya Zico lembut.

"Abang napa amun teyus"
(Abang kenapa ngelamun terus)

Dengan polosnya Ryn bertanya membuat Zico terkekeh pelan.

Tetapi hanya dibalas kekehan pelan oleh Zico.

"Ana kak Ea ? dak liatan"
(Dimana kak Ghea? ngga keliatan)

Pertanyaan itu membuat Zico terdiam dan merubah wajahnya menjadi datar,kenapa ia bertanya tiba-tiba?

"Ana bang?"
(Mana bang?)

Ryn bertanya lagi karna ia tidak melihat tanda-tanda Zico akan menjawab.

Sekali lagi Zico tidak menjawab ia malah memeluk Ryn menaruhnya di depan dada lalu ia mengusap rambut Ryn dengan lembut.

Sebenarnya ia sangat ingin berpamitan pada Ghea meskipun Ghea tidak akan mendengarnya,tapi itu bisa membuatnya tenang.

Setelah itu diperjalanan hanya ada suara musik di dalam mobil,hening,semakin Zico memikirkan Ghea.

Setelah beberapa menit mereka sampai di bandara.Mereka turun dari mobil lalu menurunkan barang-barang mereka.

"Makasih ya pak,saya minta tolong untuk jagakan rumah saya disini ya" Ucap Fiyana pada supir pribadinya.

"Baik bu,terimakasih sudah mempercayakan saya dan istri saya untuk menjaga rumah ibu" Ucapnya sopan kedua tangannya menyatu di depan.

Fiyana tersenyum tulus "Sama-sama pak" Lalu ia mengambil koper dan mulai berjalan.

Sedangkan Zico ia menggendong Ryn yang sedang tertidur dan membawa kopernya.Mereka duduk di tempat duduk disana.

Sengaja Zico tidak membuka ponselnya karna memang ia sedang kesal,takutnya ponsel ia sendiri yang menjadi korban pelampiasannya.

Sedangkan di tempat lain Nichol sangat panik "Kenapa si Zico susah banget sih di hubungin" Kesalnya lalu ia menelepon lagi nomor Zico.

Ia menunggu beberapa saat dengan rasa gelisahnya "Woy angkat penting!!" Nichol berbucara terus-menerus.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang