54. BERJANJI

5.1K 279 40
                                    

Ghea membuka matanya perlahan terasa berat karna matanya habis menangis,Ghea menggerakan kepalanya ke kanan terlihat Zico yang sedang menunduk sembari memijit pangkal hidungnya.

Tangan Ghea bergerak memijat pelipisnya yang pusing membuat Zico tersadar bahwa Ghea sudah bangun.

Zico mendongak melihat ke arah Ghea terlihat dari sorot matanya yang panik "Lo minum dulu" Titah Zico.

Gelas di atas nakas yang sudah Zico ambil di dapur daritadi ia ambil lalu menyuruh Ghea untuk meminumnya.

Tanpa menolak Ghea duduk menyandar di senderan ranjang lalu menerima gelas itu.setelah meminumnya ia tersenyum tipis "Makasih"

Zico menerimanya lalu menaruh gelas itu kembali di atas nakas.

"Ada yang sakit?" Tanya Zico melihat ke arah Ghea lekat.

"Cuma pusing aja ko"

Tubuh Zico bergeser makin dekat dengan Ghea,seketika Ghea menegang.

"Mau ngapain?" Tanya Ghea mendelik.

Tanpa aba-aba Zico memijat kepala Ghea pelan.Mata Ghea tak beralih pada mata orang yang ada di hadapannya.Indah sekali.

Dari jauh saja Zico bisa membuat jantungnya berdetak lebih cepat,apa lagi ini yang hanya satu jengkal jaraknya.

"U-udah" Seketika Ghea gugup tak tahan melihat ketampanan manusia yang ada di hadapannya ini.

Zico melihat ke arah Ghea "Udah mendingan?" Tangannya turun tetapi tubuhnya masih dekat dengan Ghea.

Ghea mengangguk kecil masih tak lepas tatapannya.

Zico melihat mata Ghea lalu turun ke bibir lalu Zico melihat ke arah pipi,perlahan Zico memajukan wajahnya membuat Ghea memejamkan matanya kuat.

CUP

Ghea benar-benar membuka matanya lebar mulutnya menganga kecil tak percaya bahwa Zico akan melakukan hal yang tak sehat untuk jantungnya.

Zico memundurkan tubuhnya lalu tersenyum hangat.

"L-lo nyium gu-gue?" Tanya Ghea yang masih tak percaya ia memegang pipinya yang tadi di cium oleh Zico pipinya jadi merah merona.

Ia mencoba untuk menahan senyumnya.

Zico tak menjawab,ia malah terkekeh kecil.

"Ih Zico mah,nakal ya sekarang" Kata Ghea sambil memukul pelan paha Zico.

"Kali-kali" Jawab Zico cengengesan.

Ghea mengerucutkan bibirnya pura-pura ngambek padahal dalem hatinya mah beda.

Ghea mengernyit "Ko lo ada di sini?" Ia bertanya belum sadar dengan keadaan yang sebelumnya.

Zico merubah raut wajahnya menjadi datar "Nemenin lo"

"Gue?" Tanya Ghea memastikan jari telunjuknya menunjuk tubuhnya.

Zico mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa nemenin gue? Emang gue kenapa?" Tanyanya heran.

Ghea melotot "Lo ga macem-macem kan sama gue?" Tuding Ghea buru-buru ia menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Jawab Zico,lo udah macem-macem ya sama gue? Aneh banget ko lo bisa di kamar gue sih?"

Zico menyeringai membuat Ghea bergidik.

"Kalo gue ngapa-ngapain lo emang kenapa?" Tanya Zico berbalik tanya.

Sontak Ghea melotot meremas selimutnya dengan erat.Sebelum Ghea membuka mulut Zico sudah mendahuluinya.

"Ngga,bercanda" Kata Zico terkekeh.

KETUA GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang