Epilog

9.5K 927 159
                                    

Masih ingat apa kata Andhita di part 2?

Ralat, di part 6 deh ternyata

Here we are~

_______________________________________

"Bangun, sayang."

Masih memegangi ponsel, Andhita kembali menahan kuapnya, kesal karena Reynand memaksanya untuk bangun.

"Please, deh, Rey, aku masih ngantuk. Sekarang, 'kan, libur?"

"Sarapan bareng, yuk!"

Dengan mata yang masih terpejam, Andhita menghela napasnya, "Pasti ayah lagi nggak ada di rumah, ya?" tebaknya.

"Iya, baru aja pergi semalam," ujar Reynand.

"Yaudah kamu ke sini aja, sarapan bareng mommy sama Denny," ajak Andhita.

"Yah, masa nggak sama kamu?"

"Kak Dhitaa, bangun! Sarapan!" Denny berteriak di balik pintu kamar kakaknya.

"Tuh udah diteriakin Denny. Bangun, Dhit," ucap Reynand.

"Duluan aja!" Andhita berteriak untuk membalas Denny.

"Yah, padahal aku baru aja minta buatin waffle, tadinya mau aku bawa ke rumah kamu. Aku sarapan sendiri aja, nih?"

Mendengar kalimat itu, Andhita refleks menegakkan tubuhnya. "Waffle buatan Chef Evan?"

"Yup!"

"Oke, aku mandi sekarang! Bawa 2 porsi untuk aku, please!" pesannya.

Dari seberang panggilan, ia bisa mendengar suara tawa Reynand. "Deal, nggak?" cecar Andhita.

"Okay, deal."

•••

Reynand memarkirkan kendaraannya di halaman rumah Andhita. Lelaki itu melangkah memasuki rumah yang ia tuju sambil menenteng beberapa porsi makanan kesukaan Andhita.

"Pagi, Rey!" Meysha menyambutnya.

Reynand segera mencium punggung tangan perempuan itu dengan sopan, barang bawaannya ia serahkan kepada salah seorang maid di sana. "Kenapa repot-repot, sih, Rey?" ujar Meysha.

"Nggak repot, kok, Tante. Itu makanan kesukaannya Andhita," ujar Reynand.

"Wah, makasih, ya. Yuk, ke ruang makan! Tadi Andhita bilang kamu mau ikut sarapan bareng," ajak Meysha.

"Eh, iya, maaf, Tante, ternyata jadi lama nungguin saya, ya?" ucap Reynand, mendadak tak enak hati.

Meysha tergelak mendengarnya, "Nggak, kok, nunggu kamu mah nggak lama, yang lama itu nungguin si Dhita mandi nggak selesai-selesai," ujarnya.

Sambil mengikuti langkah Meysha, Reynand ikut terkekeh, "Sekarang belum selesai juga?" tanyanya.

"Belum. Lama banget, 'kan?" decak perempuan itu. "Duduk dulu, Rey," pintanya.

"Morning, Kak Rey!" Denny, yang baru saja turun dari kamar, ikut menyambut kedatangan Reynand pagi ini.

"Morning!" balas Reynand. "Denny mau ke mana?" tanyanya setelah melihat tas yang anak itu bawa.

"Les renang, Kak," jawab anak itu.

Reynand membulatkan bibirnya, "Kak Rey juga suka renang, nanti latihan bareng, yuk!" ajak Reynand.

ReynandhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang