• 63 •

72.4K 3K 724
                                    


Untuk beberapa hal, sepertinya kita memang ditakdirkan untuk tak punya pilihan.

________________________________________

Warn! 2900+ words

"Code blue!"

Rama segera menekan tombol panggilan cepat-cepat. Anak itu berteriak panik karena merasa kalau Reynand sudah tak bisa lagi merespon panggilannya. Kelopak mata lelaki itu kini telah menutup dan tarikan napasnya semakin lemah.

"Rey, bangun, Rey!

"Lo masih bisa denger suara gue, 'kan?!

"Buka mata lo, Rey!"

--

Pada saat itu, Reynand hanya bisa pasrah dan menyerah. Ia tak bisa menjawab. Padahal, sebenarnya ia masih bisa mendengar suara Rama, meski suara itu terdengar agak bias karena terhalang oleh rekaman jeritan, tangisan, dan percakapan yang tiba-tiba memenuhi pendengarannya dalam semu.

"Kamu kuat kan, Rey?"

"Bunda!

"Jangan pergi!

"Rey mau ikut, Bunda!"

Suara itu kian membuatnya kehilangan tenaga, hingga Reynand enggan berusaha lagi untuk melawan. Dalam keadaan menyesakkan seperti ini, Reynand hanya ingin menyerah! Namun, ia bahkan tak bisa memilih hal  itu.

..

"Kamu harus janji akan sehat terus. Jangan pernah tinggalin aku lagi."

"Aku nggak akan tinggalin kamu, aku janji."

..

"Bertahan, Rey!

"Gue mohon!"

'Siapapun, tolong..'

Untuk beberapa saat, Reynand masih sempat menangkap gaduhnya suara dari pihak medis yang menanganinya. Ia tak bisa melawan ketika merasakan saat bagaimana sesak itu seolah berusaha untuk merebut tubuhnya, saat bagaimana perihnya cairan yang dimasukkan perawat lewat selang infus itu menusuk kulitnya.

Sama seperti kejadian-kejadian yang sering dialaminya, ia hanya bisa pasrah ketika merasakan semua itu, sesaat sebelum keheningan akhirnya datang.

Kalah, Reynand akhirnya kehilangan kesadaran.

Setidaknya, saat ini ia tak lagi mendengar suara lengkingan jeritan dan tangisan itu lagi. Suara yang tak henti membuat batinnya ikut tersiksa.

Setidaknya, sesak itu tak lagi terasa.

Setidaknya, ia bisa beristirahat saat ini.

🍁🍁🍁

Flashback mode : Off

"Reynand kenapa, Kak Rama?!"

Bagaikan gemuruh, suara gadis itu terdengar begitu mengagetkan bagi Rama. Tubuh lelaki yang saat ini tengah duduk menunggu kabar itu pun mendadak terasa semakin lemas setelah mendapati kehadiran Andhita, gadis yang saat ini turut menjadi perhatiannya karena Reynand.

ReynandhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang