Tolong, jangan sembunyikan perasaan itu.
.
.
Sekali saja..
Akuilah kalau kau juga menyayangiku.- Raffa Putra Nandathama -
_________________________________________Semi-flashback..
"Hentikan! Jangan sentuh dia!"
Divo tak memedulikan peringatan Satria, amarah membuatnya masih ingin bermain-main dengan Raffa.
Raffa masih dalam posisinya meringkuk di atas tanah, memegangi bagian tubuhnya yang terasa begitu perih. Serangan bertubi-tubi yang diberikan Divo barusan cukup membuatnya kalah telak. Kedua tangan anak itu terkepal kuat, Raffa menatap Divo dengan kilat tajamnya. Meski lawannya kali ini sangat tak imbang, ia sama sekali tak berpikir untuk menyerah.
Raffa tak akan memaafkan orang yang telah menyakitinya, apalagi sampai berani berniat membunuh kakaknya dengan cara seperti ini.
"Hentikan! Tolong.."
Divo mencebikkan bibirnya, pria itu kini berbalik ke arah Satria. "Diamlah!" titahnya sambil bergerak memukul tubuh Satria lagi.
Tanpa ia sadari, Raffa yang tadi terkulai lemah di tanah itu kini telah kembali berdiri di sampingnya.
_Bugh!
Satu pukulan berhasil Raffa layangkan ke wajah Divo, membuat pria yang tadi cukup lengah itu terhuyung dan agak hilang keseimbangan. Memanfaatkan keadaan ini, Raffa segera menendang tubuh Divo dengan keras hingga pria itu tersungkur ke tanah.
Divo terkekeh sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena ulah Raffa barusan, "Tuan muda ini berandal cilik rupanya."
Pria itu bangkit dan segera membalas. Kejadian tadi membuat harga dirinya cukup terluka. Bagaimana bisa ia dijatuhkan oleh seorang anak kecil di hadapan anak buahnya? Bahkan sampai dua kali!
_Bugh! Bugh!
Lagi-lagi, tanpa jeda, Divo melayangkan tinjuan dan tendangannya ke tubuh Raffa. Tenaganya cukup besar hingga membuat Raffa kembali terpental dan jatuh.
Anak itu memegangi luka di bagian tubuhnya yang terasa semakin perih. Kini kepalanya terasa berputar hingga anak itu cukup kesulitan untuk berdiri.
Beruntung, Satria kembali bangkit dan mengalihkan perhatian sebelum Divo kembali menyerangnya. Raffa masih berusaha mengumpulkan tenaga meski tubuhnya telah terluka cukup parah. Ia takut, jika ia menyerah, pria itu akan pergi dan melanjutkan rencananya untuk membunuh Reynand. Raffa tak bisa membiarkan hal itu terjadi.
__
"Menyerahlah!" Divo menendang tubuh Satria. Pria yang kini bahkan tak mampu untuk berdiri itu masih berusaha memegangi kakinya saat ia akan pergi.
Samar-samar, Raffa dapat melihatnya. Anak itu berusaha sekuat tenaga untuk membantu Satria. Yang terlintas dalam bayangannya saat ini hanyalah bayangan tentang Reynand, bayangan saat kakaknya itu tengah kesakitan. Jika Reynand saja selama ini kuat untuk menghadapi rasa sakitnya, maka Raffa tak punya alasan untuk menyerah.
Motivasinya begitu kuat hingga ia berhasil bangkit dan kembali melawan.
_Bugh!
Satu pukulan berhasil Raffa layangkan ke wajah Divo, meski efeknya begitu kecil bagi pria itu. Tubuh Raffa kini terdorong dengan begitu mudahnya oleh Divo. Anak itu kembali tersungkur ke tanah dengan perih yang kian terasa di sekujur tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynandhita
Fiksi Remaja[Completed] Mengisahkan seorang siswa bernama Reynand Putra Nandathama, yang dijuluki sebagai 'Ice Prince' di sekolahnya. Hidupnya nyaris terlihat sempurna bagi kebanyakan orang. Namun, menjadi putra mahkota penerus kekuasaan Nandathama Group sama s...