• 27 •

70K 3K 39
                                    

"Kadang. Tak perlu pertanyaan untuk tau penyebab dari sebuah alasan.
Kebenaran akan menghampiri siapapun saat dibutuhkan."

-Andhita Zheanna Devaliant-

-------------------------------------------------------------

"Nih." Raffa melemparkan sebuah ponsel ke dekat Reynand yang tengah duduk di tempat tidurnya.

Reynand mengangkat wajahnya, mengalihkan perhatian dari tulisan di buku yang berada di pangkuannya. Ia melihat sejenak ke arah ponsel yang kini tergeletak itu sebelum menatap Raffa dengan pandangan meminta penjelasan.

"Itu punya Kak Andhita," ujar Raffa. Anak itu menarik kursi terdekat dari tempatnya berdiri, kemudian memposisikan dirinya untuk duduk terbalik, menghadap bagian sandaran kursi, dagunya bertumpu pada tangannya yang terlipat.

Ada sedikit raut tertarik yang Reynand tunjukkan setelah mendengar nama Andhita disebut, ia pun mengambil ponsel itu dengan ragu, seolah benda yang akan ia ambil itu akan meledak begitu ia menyentuhnya.

Ponsel itu sekarang telah berada di tangan Reynand. Reynand mengangkatnya setinggi dada, membolak-balik bagian luarnya, mencoba mengenali ponsel yang diberikan Raffa.

Tipe dan warna ponsel itu sama dengan ponsel yang tadi pagi sempat tertahan di saku jas sekolahnya, tapi case-nya berbeda. Ponsel yang tadi ia tahan dilapisi oleh case berwarna soft pink dengan gambar chibi dan logo yang Reynand yakini berasal dari salah satu idol group Korea favorit Andhita, meski ia tak tau atau berniat untuk tau mengenai hal itu.

Berbeda dengan yang ini, ponsel yang kini berada di tangannya hanya dilapisi oleh case berwarna blue sky polos, hanya menyisakan lubang kecil di bagian apelnya yang tergigit.

Tapi Reynand mengenalinya, ia juga pernah melihat Andhita memainkan ponsel ini di mobil saat di perjalanan ke sekolah beberapa waktu lalu.

Hanya ada satu yang membuat Reynand agak penasaran, memangnya Andhita mengganti case ponsel berapa kali sehari?

Ia kembali menurunkan ponsel itu, menjauhkan sejenak benda itu dari pandangannya, perhatiannya beralih kepada Raffa.

Anak itu duduk sambil memainkan kedua kakinya agar kursi berputar sedikit ke kanan dan ke kiri, terlihat sangat kentara kalau ia sedang menunggu Reynand menanyakan sesuatu.

Raffa segera menghentikan gerakan kakinya saat Reynand melihat ke arahnya. Bersiap untuk mendengar pertanyaan yang akan keluar dari bibir kakaknya.

Pluk!

Di luar dugaan Raffa, Reynand malah melempar ponsel itu mendekat ke arahnya, meski Reynand tak melempar ponsel itu melewati bagian tempat tidurnya.

Mata Raffa melebar heran, ia menegakkan posisi duduknya, namun enggan untuk mengambil ponsel itu kembali.

"WHAT THE_?! Kok dilempar? Lo gak penasaran kenapa hp-nya Kak Andhita bisa ada di gue?" racau Raffa, tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat.

Reynand menggeleng, masih dengan raut datar yang sedari tadi tak berubah.

"Seriously?!" gumam Raffa, masih tak percaya.

ReynandhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang