ClaRasya • 52

613 66 3
                                    

VOTE DAN KOMENNYA YO!

Jadi, siapa itu Kiara?

Now Playing : Kembali – Raisa

▪️▪️▪️

"Apa? Tumor?"

"Bu, tumor itu apa?" gadis itu terkejut melihat sang ibu menangis. Apa penyakitnya separah itu?

"Ibu, Kia gak apa-apa kok, Ibu jangan nangis kan Kia jadi sedih." Dia tak tahan untuk memeluk Ibunya.

"Kiara, Ibu gak nangis kok, cuma kelilipan. Kiara tunggu diluar dulu ya, nanti Ibu susul." Kiara mengangguk patuh lalu keluar dari ruangan dokter.

Apakah dia akan meninggal karena penyakitnya? Dia sungguh tidak mau, dia belum siap. Masih banyak hal yang ingin dia lakukan, bersama Ibunya, teman-temannya, dan juga Rasya. Dia juga ingin seperti yang lain, sibuk menggapai cita-cita, bukan keluar masuk rumah sakit seperti ini. Benar-benar melelahkan.

"Apa aku gak bisa hidup lebih lama lagi?" Kiara tanpa sadar melamun sepanjang jalan dan menabrak gadis sebaya nya.

"Maaf-maaf, aku gak sengaja. Kamu gak apa-apa kan?"

"Tongkatku. Bisa minta tolong cari tongkatku?"

"Ah, to-tongkat ya? Ini dia tongkat kamu. Maaf ya, tadi aku ngelamun jadi gak liat jalan."

"Harusnya kamu gunakan mata kamu dengan benar, jangan sampai menyesal seperti aku. Buta." lirihnya.

"Eh? Iya, lain kali aku lebih hati-hati. Sekali lagi aku minta maaf ya?"

"Aku maafkan."

"Wah, terima kasih, kamu baik sekali. Karena kamu sudah memaafkan ku, sebagai gantinya boleh aku tau siapa nama kamu?"

"Nama aku Clara, panggil aja Ara."

"Ara? Nama belakangku juga Ara. Kiara Meliani." katanya memperkenalkan diri.

"Salam kenal, Kiara." Clara tersenyum simpul menanggapinya.

"Kyaaa! Kamu ramah banget, aku suka kamu!" Kiara menjerit senang, tanpa ragu memeluk Clara.

"Aku suka laki-laki," kata Clara seraya menahan tubuhnya karena Kiara terlalu kuat memeluknya.

"Aduh, Ara, kamu lucu deh!"

"B aja."

Kiara kira itu adalah pertemuan pertama dan terakhirnya dengan Clara, tapi nyatanya rumah sakit inilah yang menjadi tempat Kiara menghilangkan kesedihannya, dengan teman barunya. Kiara tentu senang, dia merasa pikiran cemas dan takutnya selalu hilang jika dia bersama Clara. Dia juga belajar, dia tidak sendirian, masih banyak orang yang lebih menderita daripada dia.

"Ara, aku seneng banget kamu mau jadi temanku. Tau gak? Selama ini aku gak pernah punya temen perempuan, satu-satunya temanku laki-laki."

"Dia kakak kamu?"

"Bukan. Dia teman!"

Clara tersenyum samar, "bagaimana rasanya punya teman yang benar-benar teman?"

Kiara tertegun sejenak, bingung dengan apa yang Clara ucapkan. Kenapa dari suaranya terdengar seperti, sedih?

"Aku punya teman, dia laki-laki. Ah bukan, dia sebenarnya kakakku, tapi aku dilarang memanggilnya kakak."

ClaRasya | Komplit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang