ClaRasya • 31

604 82 17
                                    

[A/N : Happy reading❤️
Vote komennya ya gan😎]

Now Playing : Hello – Chen (EXO)

▪️▪️▪️

Kolak pisang Tahu sumedang,Walau jarak membentang cintaku takkan pernah hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kolak pisang Tahu sumedang,
Walau jarak membentang cintaku takkan pernah hilang

▪️▪️▪️

Clara tidak mengerti jalan pikiran orang-orang. Mereka, yang hanya sekedar bertanya tanpa benar-benar peduli padanya. Mereka hanya tau kronologi ceritanya, tapi apa pernah mereka merasakan perannya?

Selama ini Clara hidup dalam kesepian. Semua orang mengasingkannya, bahkan kakaknya sekalipun meninggalkannya.

Gian, entah apa alasan mengapa dia pergi. Clara selalu bertanya-tanya apakah ini semua salahnya? Mengapa dunia seolah tak mengizinkannya merasakan kehangatan dan kasih sayang? Orang tuanya acuh padanya, dia hidup dalam lingkup kegelapan. Tak ada yang benar-benar peduli padanya. Semuanya, hanya sandiwara semata. Clara juga tau alasan orang tuanya berpisah, itu jelas karena dirinya. Dia, lahir dari kesalahan. Semua orang sama saja, mereka melirik Clara hanya sebatas sampah!

"Liat Ara kak, tatap mata Ara dan bilang kalo kak Iyan sayang sama Ara. Ayo bilang kak," ujar Clara parau.

"Lo kenapa sih, Ra?"

"Kak Iyan benci kan sama, Ara?"

"Iya, gue benci sama lo!"

Dan,

Itu yang selama ini Clara ingin tahu. Gian membencinya. Gian tak mengharapkan kehadirannya. Gian berbohong padanya.

"Maafin Ara, kak. Harusnya Ara gak hadir di keluarga ini. Harusnya Ara yang pergi, bukan Kakak. Harusnya-"

"Itu dulu," Gian menangkup wajah Clara, melihat sorot kesedihan pada matanya, Gian tau gadis itu terluka karena ucapannya. "Kamu gak salah, kakak yang harusnya minta maaf bukan kamu. Maaf karena gak bisa jadi kakak yang baik buat kamu, maaf karena selama ini kakak gak pernah jagain kamu, maaf karena kakak udah ninggalin kamu, dek. Maafin kakak,"

"Ara adik yang gak tau diri ya, kak?"

Gian menggeleng cepat lalu mendekap tubuh gadis yang selama ini dia rindukan. Dia rindu saat Clara merengek minta ditemani, dia rindu saat Clara bersikap manja padanya, dia rindu semuanya. Andai waktu bisa berputar kembali, Gian ingin kembali ke masa-masa itu, saat dirinya mengacuhkan Clara-gadis kecil yang tau apa-apa.

"Kak Iyan, temenin Ara sarapan yuk, kak."

"Kak Iyan mau main sama Ara gak, kak?"

"Kak, temenin Ara tidur, Ara takut sendirian."

"Kakak, Ara pengen kaya Zila yang dipeluk kakaknya. Ara pengen dipeluk kak Iyan. Ayo, peluk Ara, kak!"

Namun yang selalu Gian katakan justru selalu melukai hati Clara.

ClaRasya | Komplit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang