ClaRasya • 24

660 71 20
                                    

[A/N : Kalo aku pas baca part ini mewek, gak tau deh kalo kamu. Semoga ngefeel ya]

Now Playing : Pura-pura Lupa – Mahen

▪️▪️▪️

Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu, hingga akhirnya aku tenggelam dengan kenangan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu, hingga akhirnya aku tenggelam dengan kenangan mu.

▪️▪️▪️

Lelah. Entah sudah sejauh mana Clara berjalan menaiki bukit tapi belum ada tanda-tanda sampai menuju puncak. Nafas Clara sampai tersegal-segal keringat membasahi pelupuknya.

Sebuah botol air mineral tiba-tiba muncul didepan matanya. Tanpa ragu Clara mengambilnya, tibalah saat dia membuka penutup botolnya yang sudah tidak tersegel Clara terdiam. Dia menoleh ke arah si pemberi air minum itu, takut-takut kalau orang itu adalah–

Benar kan. Rasya orangnya! Clara mengembalikan botol air dari Rasya, dia masih trauma dengan kejadian saat di lapangan tempo hari dimana Clara dan Rasya telah–ah sudahlah! Yang itu saja sudah membuat Clara ingin mual, apalagi pas di danau? Astaghfirullah, jangan diungkit!

"Aman kok, belum gue minum. Liat aja isinya masih penuh, ya kan?"

Benar juga. Isinya memang tidak berkurang seperti waktu itu. Tapi tetap saja Clara enggan menerima pemberian si bocah mesum ini, apalagi kan Clara sekarang lagi nyuekin Rasya.

"Lo gak mau? Ya udah, gue kasih Maya aja, kasian dia, gue liat tadi dia kecapean. Gue per–"

"Ehh jangan!" entah dorongan dari mana Clara tiba-tiba kesal saat Rasya menyebutkan nama Maya, apalagi sampai bilang akan memberi minuman itu padanya? Apa-apaan? Rasya itu niat ngasih atau gak?

"Jangan apa nih?" tanya Rasya dengan seringai jailnya.

Skakmat! Clara harus jawab apa? Dia bingung, tadi kan dia menolak Rasya mentah-mentah, masa iya dia harus menelan ludahnya sendiri? Malu lah!

"M-maksudnya… jangan–"

"Nih!" Rasya kembali menyodorkan air minumnya, "bukan bekas kok, Ra. Masalah segelnya itu gue yang bukain, takutnya lo gak bisa buka tutup botolnya."

"Beneran? Gak boong kan?" tanya Clara dengan tatapan tajamnya.

Rasya tersenyum dan mencolek hidung Clara, "Enggak calon istri!"

Degh! Jantung Clara berdegup kencang saat tangan Rasya menyentuh hidungnya, dan pipinya terasa memanas. Apa ini? Kenapa Clara blushing seperti ini, cuma gara-gara panggilan alay Rasya barusan? Seharusnya Clara biasa saja, toh Rasya sering memanggilnya dengan sebutan itu. Tapi sekarang?

Clara berdeham lalu merampas botol minuman Rasya, meminumnya dengan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Clara gugup jika melihat wajah Rasya, apalagi dengan keadaannya yang blushing seperti tadi. Clara malu, sungguh! Kalau Rasya sampai tau, mau ditaruh di mana mukanya? *Ya di depanlah! Masa di pantat!

ClaRasya | Komplit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang