[A/N : Kalo ada typo kasih tau ya]
Now Playing : Berdua Bersama - Jaz
▪️▪️▪️
Jadi istrinya Rasya? Amit-amit!
▪️▪️▪️
Lidah lo kepeleset ya? Harusnya amin-amin, 'kan?
▪️▪️▪️
Ujian pertama berlangsung dengan khidmat dan tak ada kebisingan sama sekali di dalam kelas, karena mereka semua menegang dengan pelajaran yang satu ini. Bukan masalah pelajarannya, tapi karena gurunya yang super killer.
Ya, Bu Indah. Guru mapel Seni Budaya, yang selalu siaga memberikan hukuman pada siapapun murid yang terlambat masuk pelajarannya ataupun ketahuan membolos, selain itu dia juga hobi sekali memberikan tugas dan PR numpuk, ditambah dengan praktek dan segala macam yang membuat para siswa meronta-ronta karena frustasi dengan pemberian nilainya yang pelit. Bu Indah tidak pernah memberikan toleransi apapun pada siswa yang nilainya dibawah KKM, ingat, tidak ada toleransi! Apalagi remedial, mustahil bagi Bu Indah memberikannya!
"Kerjakan dengan serius, tidak boleh seperti bocah SD yang hanya pandai mencontek. Paham?"
"Paham, Bu..."
Semua murid langsung mengutak atik soal ujian, kebetulan pelajaran penjas tidak terlalu sulit untuk para siswa, tapi tidak dengan siswi. Bagi sebagian besar siswi pasti membenci pelajaran yang banyak mengeluarkan keringat itu, sudah cape, gak punya keahlian, nilainya selalu dibawah rata-rata pula. Kurang menyebalkan apalagi coba?
Satu jam berlalu, dan ujian jam pertama pun telah berakhir.
"Sebelum Ibu tutup, apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Indah pada penghuni kelas, namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab. Hening. Mereka semua terlalu takut untuk bertanya, bahkan batuk dan bersin saja mereka tahan, karena saking takutnya terkena omelan Bu Indah.
"Ibu ulang, apakah ada yang ingin ditanyakan?"
Sekali lagi, kelas masih hening. Sebenarnya Bu Indah sudah menduga kalau anak muridnya di kelas ini memang tidak ada yang serius mengikuti pelajarannya. Beliau sudah menduga kalau mereka memang ogah-ogahan untuk diajar olehnya. Bukan apa, Bu Indah hanya ingin anak muridnya lebih disiplin. Ingat, killer bukan berarti kejam! Sejauh ini Bu Indah tidak pernah melakukan kekerasan dalam hukuman pada muridnya. Dia juga masih tau aturan, dia tau dia juga bukan guru BK ataupun kepala sekolah. Tapi, apa salahnya berbuat sedikit tegas? Dia hanya ingin yang terbaik untuk anak muridnya.
Terlarut dalam keheningan, membuat Clara sedikit heran. Apakah keadaan kelas memang selalu seperti ini? Segitu takutnya mereka pada Bu Indah? Menurutnya wajar saja, Bu Indah bukan hanya sekedar guru biasa, dia juga salah satu guru kesiswaan. Jadi tidak ada salahnya kan Bu Indah tegas pada muridnya?
"Permisi Bu,"
Clara mengangkat tangan kanannya, dan tersenyum pada Bu Indah. Sontak Bu Indah menoleh, bukan hanya dia, tapi semua pasang mata tertuju pada Clara. Sungguh, mereka tak menyangka kalau yang sedang tersenyum itu adalah Clara. Mereka kira Clara tidak bisa tersenyum, terlihat dari raut wajahnya yang selalu dingin dan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ClaRasya | Komplit✓
Fiksi Remaja"Harus banget ya, lo itu tau tentang hidup gue?" "Harus banget ya gue bilang berkali-kali, kalo semua yang menyangkut lo itu penting buat gue!" ▪️▪️▪️ Started : 1 Agustus 2020 Finished : 1 Maret 2021 © Suciyntnvi 2020 [REVISI] Kalo ada typo, bantu...