[A/N : Maafkeun baru apdet hehe..]
Now Playing : Coklat Biru – Giorgino
▪️▪️▪️
Gak ada quote, yang nulis otaknya lagi tolol, yekan?
▪️▪️▪️
"Rasya, sini sebentar!" panggil Lilis–bundanya.
"Iya, Bun?" Rasya turun kebawah untuk menemui Lilis. Sedang memasak rupanya. "Ada yang bisa cogan bantu?" Rasya meluk Lilis dari belakang. Rasanya nyaman sekali ada diperlukan sang Bunda.
"Mulai deh, ada maunya!"
Rasya terkekeh, "Bunda kalo nebak suka bener aja! Nanti uang bensinnya di tambah ya, Bun?"
Lilis memukul dahi Rasya menggunakan serokan. "Jangan boros makannya! Motor-motoran mulu sih, hemat dong! BBM naik!"
"BBM boleh naik, tapi Bunda tetep nomor satu,"
"Gak nyambung!"
Rasya tertawa lalu melepas pelukannya. Menghadap sang Bunda dan bertanya, "tadi Bunda manggil Rasya ke sini? Ada apa?" tanya Rasya ke intinya.
"Ini loh, Bunda 'kan mau masak buat nanti makan malem, cuma bumbu buat masakan malah udah pada abis. Kamu tolongin Bunda ya? Beli bumbu-bumbu dapur, mau?"
Rasya cengo sejenak. Dia kan belum pernah belanja yang seperti itu, sekarang gimana ceritanya Lilis menyuruhnya membeli bumbu yang namanya saja Rasya sering tertukar?
"Bunda kasih tip, gimana?" tawaran yang menggiurkan.
Senyum Rasya merekah, "Oke deh! Tapi Rasya ganti baju dulu ya," Rasya langsung pergi ke kamar untuk ganti baju.
Setelah selesai, Rasya menghampiri sang bunda untuk menanyakan apa saja yang akan dibelinya nanti. Jika Rasya disuruh mengingat sama saja mustahil! Bukannya belanja, dia malah jajan di warkop dengan alasan 'Lupa mau beli apa, daripada uangnya mubazjir mening dipake jajan!' begitulah pikirnya.
"Bun, ini yakin Rasya belanja semua ini?"
"Ya yakin dong, itung-itung kita belanja buat seminggu kedepan."
Pasalnya bukan hanya belanja keperluan dapur, tapi Lilis juga menuliskan beberapa jenis sayuran. Itu artinya, dia harus ke pasar?
"Tapi banyak banget, Bunda. Kenapa gak nyuruh Rasti aja sih? Dia kan anak cewek wajar kalo ke pasar, lah Rasya? Malu, Bun!"
Lilis menggerakkan jarinya tanda tak setuju. "Gak ada penolakan!"
Rasya pasrah, lalu mengangguk samar.
"Yaudah buruan! Nanti keburu siang." sambung Lilis.
"Iya iya, Rasya jalan sekarang. Assalamualaikum..." Rasya menyalami punggung tangan sang Bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ClaRasya | Komplit✓
Novela Juvenil"Harus banget ya, lo itu tau tentang hidup gue?" "Harus banget ya gue bilang berkali-kali, kalo semua yang menyangkut lo itu penting buat gue!" ▪️▪️▪️ Started : 1 Agustus 2020 Finished : 1 Maret 2021 © Suciyntnvi 2020 [REVISI] Kalo ada typo, bantu...