Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu kesalahan kau hukum, seratus kesalahan yang harus kau perbaiki.
▪️▪️▪️
Karena besok sekolahnya mengadakan acara kenaikan kelas, jadilah kelas jamkos lagi karena guru-guru tengah sibuk mempersiapkan acaranya.
Selepas upacara, Clara menghampiri teman-temannya yang sedang sibuk bermain TOD di pojokan kelas. Clara enggan bergabung, menurutnya permainan tersebut hanya buang-buang waktu.
Namun Abigail malah memaksanya untuk gabung bermain TOD dengan alasan, ini hari terakhir mereka berkumpul karena setelah kelas dua belas mereka belum tentu satu kelas lagi. Mau bagaimana lagi? Clara hanya bisa pasrah mengikuti kemauan sahabatnya.
"Yeay, Clara gabung!" Abigail tampak sangat bahagia melihat Clara yang sudah seperti orang kuper mau ikut bergabung bermain bersama.
"Clara yang puter pensil nya duluan deh," usul Keyla yang disetujui oleh mereka. Clara hanya bisa mengangguk dengan terpaksa.
Dan tepat sekali putarannya berhenti mengarah padanya. Sial. Harus pilih apa Clara kali ini? Kalau dia memilih truth, dia tidak mungkin berbohong, tapi kalau dia memilih dare, pasti para curut ini bakal ngasih tantangan yang diluar dugaan.
Ah, Clara benar-benar sangat bingung. Dan akhirnya dia memilih truth, urusan jujur atau tidak biar dia sendiri yang menanggung dosa.
"Oke, pertanyaan pertama dari gue ya," ujar Abigail.
"Emang ada berapa pertanyaan?"
Abigail menggaruk tengkuknya, "satu doang sih."
Clara menghela nafas lega.
"Sebenarnya, orang yang lo suka siapa sih, Cla?"
Nah kan bener, ujung-ujungnya pasti ke sana. Cinta lagi cinta lagi, Clara sangat muak mendengar kata cinta. Rasanya ingin muntah saja!
"Orang yang gue suka?" Clara malah berbalik tanya pada Abigail.
"Banyak sih, Bi." Clara menjawab dengan enteng dan cuek.
Semua orang yang bermain TOD terkejut dengan jawaban Clara, termasuk cowok dengan Hoodie hijau lumut yang tak lain adalah Rasya.
