~21~

207 14 2
                                    

Sesuatu apakah yang membuat sakit?

Ketika kau melihat dia dengan yang lainnya?

atau ketika saat  jarimu terkena goresan pisau yang tajam??

Atau bahkan itu semua tak ada artinya? Yang tak dapat dirasakan mungkin??

                                     ...

"Assalamu'alaikum?? " Salam Reno saat memasuki rumahnya.

Namun, saat itu rumah terasa sepi. Dimanakah Aisyah berada. Netranya melihat kesekeliling, yang terlihat rapi dan bersih, namun seakan akan tak ada penghuninya. Rumah itu bahkan terasa kosong. Reno berjalan menuju ke kamarnya, saat itu pun ia melihat sang istri sedang tertidur pulas di ranjang.

"Pantesan tak ada sahutan, orangnya aja tidur, duh...?!! " ujar Reno pelan sambil menepuk jidatnya.

Saat ia mengecek ke arah jam dinding, jam menunjukkan pukul 10 malam. Dalam hati ia berucap 'Istighfar' . Ia merasa bersalah kepada Aisyah.

Detik berikutnya, ia segera membersihkan diri dan bersiap-siap untuk menyusul Aisyah menuju alam mimpi.

...

"Mas, Aisyah jalan dulu ya? "

" Loh, kamu ngga sarapan dulu? "

" Nanti aja mas di butik, Mas kalau udah selesai sarapan langsung berangkat aja, terus jangan lupa kunci pintu. Aisyah pergi ya, Assalamu'alaikum? " pamit Aisyah terlihat buru-buru dan tak lupa ia mencium punggung tangan Reno, setelahnya ia segera pergi.

Reno merasa ada yang berbeda dengan Aisyah, karena nggak biasanya Istrinya itu berangkat lebih dulu dari dirinya, palingan juga ia dulu yang berangkat kerja. Ia pun hanya menggelengkan kepalanya mencoba mengerti situasi Aisyah. Mungkin ia sedang ada banyak langganan, jadi harus berangkat lebih awal.

Tapi tetap saja, dalam hati kecilnya merasa ada yang tak beres dengan istrinya.

Selang beberapa menit, Reno menerima sebuah panggilan telepon yang ternyata dari kantor. Dengan cekatan ia segera bergegas menuju ke kantornya, akan ada meeting penting pagi ini. Jadi sekarang ia harus segera berada dalam perusahaan.

Sesampainya di perusahaan, Reno segera bergegas menuju ke ruangannya.

Saat sedang memasuki ruangannya, Reno melihat seseorang sedang duduk di kursi kebesarannya. Dahi Reno mengernyit tiba-tiba.

"Lo, ngapain disini?? "

" Hai, bro!" ucap Doni sambil bertos ria dengan Reno, yang hanya dibalesi Reno tak paham akan maksud kedatangan sahabatnya itu.

"Ngapain?? " tanya sekali lagi Reno tak paham akan situasi saat ini.

" Maaf ya, udah bohongin lo soal ada meeting itu tadi. Hehe... "

" Huffttt!! Kalo mau ngerjain orang kira-kira dong, lo. Kirain beneran ada meeting tadi, lagian kenapa karyawan gue mau aja disuruh sama modelan kayak lo!? " Kata Reno kemudian.

" Yeee! Gini-gini juga gue CEO juga loh. Kalo ngiri, ngomong dong! "kesal Doni dengan Reno yang seakan meremehkan dirinya.

" Iya-iya, percaya dah gue. Btw, kenapa? "

" Nah, begitu dong. Jadi gini, gue cuma mau ngobrol aja sama lo, gue mau curhat sama lo, "

" Wait. Tumben lo curhat, kenapa emang?? 

"Ini tentang Citra. Menurut lo, saat cewek sedang ngambek itu, enaknya di apain? "

" Lo serius nanya itu ke gue?? "

CINTA DALAM ISLAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang