~16~

510 30 11
                                    

  "Percayalah, cinta sejati itu datangnya dari hati. Dan itu semua adalah atas ijin dan kehendak dari Allah SWT"

~=~

Masih di ruangan yang sama, tempat yang sama, dan dalam keheningan yang tercipta.

Keduanya sama-sama terdiam dalam kesunyian. Meskipun burung2 pada ramai di luar sana karena masih pagi.

Tapi tidak dengan kedua sejoli tersebut, keduanya sama-sama terdiam membisu.

Hingga pada akhirnya, Reno berdehem untuk mengusir rasa canggung yang tercipta.

"Ehemm,, Aisyah. Jika mas punya salah, apa kamu mau memaafkan?? " ujar Reno pelan.

" Tergantung,, " jawab singkat Aisyah.

Reno mengernyitkan dahinya tak mengerti.

" Mas,, semua manusia di dunia ini pasti pernah membuat kesalahan. Dan itu pun banyak, baik kesalahan yang ringan maupun yang berat.

Aku hanya manusia biasa mas,, Allah saja maha memaafkan setiap hambanya yang berbuat salah, masa aku sebagai hambanya tidak bisa melakukannya. " lanjut Aisyah panjang lebar.

" Kalau mas punya salah besar,, bahkan sangat-sangat besar apa kamu akan memaafkan?? " sahut Reno lagi.

Kini Aisyah menatap wajah Reno yang terlihat sendu.

" Insyaallah Aisyah maafkan, mas. Asal mas sendiri bisa menjelaskan secara detail dan mengatasinya dengan baik. Aisyah percaya mas itu baik. " jawab Aisyah yakin.

" Bagaimana bisa kamu bisa percaya kalau mas itu baik?? " tanya Reno lagi.

" Kalau mas itu jahat, mana mungkin Aisyah bisa ada disini sama mas sekarang. Kenapa sih,, kok menanyakan hal seperti itu?? " tanya Aisyah penasaran.

Sementara Reno menundukkan kepalanya dalam - dalam.

5 menit berlalu, namun Reno masih setia dengan segala keterdiamannya.

Dan hal itu, membuat Aisyah menghela nafas panjang.

" Kalo mas belum mau cerita sekarang, Aisyah akan menunggu sampai mas siap untuk bercerita. " ujar Aisyah sembari beranjak dari tempatnya.

Reno yang menyadari gerak-gerik Aisyah kini memperhatikan Aisyah untuk melihat apa yang akan di lakukan Aisyah.

" Mau kemana??" Reno mencekal pergelangan tangan Aisyah erat.

"Mau ke dapur, Aisyah mau mencuci mangkuk ini, sekalian bersih-bersih rumah. " jawab Aisyah dengan mengangkat mangkuk di tangannya dan dihiasi senyum lembutnya.

Setelahnya Reno melepas cekalan tangannya dan Aisyah mulai berjalan keluar pintu kamar.

Dan hal itu tak lepas dari penglihatan Reno yang sendu, penuh dengan tatapan rasa bersalah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

********

      Sementara di tempat lain, Casandra terlihat murung dengan tatapan lurus ke depan menghadap ke jendela kamar rumahnya.

CINTA DALAM ISLAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang