29

28 3 2
                                    

Rasya mengambil pesanan jas di butik Aisyah.

"Wahh!? Bagus desainnya, kapan-kapan aku ngajakin kolega bisnis untuk membuat jas disini deh."

Aisyah tersenyum.

"Bagus tuh! Ajakin aja.." Timpal Aisyah.

"Aku balik dulu deh. See you?" Ucapan Rasya membuat Aisyah membalas,

"Wa'alaikumsalam!"

"Eh,,, iya Assalamualaikum." Rasya pergi dengan menggaruk belakang kepalanya.

Aisyah hanya menggelengkan kepalanya. Setelah itu Aisyah kembali bekerja. Hari ini kerjaan lumayan banyak.

Mau tak mau, ia harus memberi kabar kepada Reno bahwa kemungkinan ia akan lembur malam ini.

"Assalamualaikum, Mas ... Aku nanti pulang larut soalnya mau lembur di butik?? Gpp kan?"

Diseberang sana Reno terdengar menghela nafas.

"Lagi??" Hanya itu yang keluar dari mulut Reno.

"He'em."

Aisyah sebelumnya merasa bersalah karena tidak bisa selalu ada untuk Reno. Butik akhir-akhir ini selalu ramai dan pesanan pun membludak, membuat Aisyah harus ekstra lembur.

"Oke,, harus selalu jaga kesehatan loh!?" Nasihat Reno.

"Mas juga, jangan terlalu memforsir tenaga,"

"Sip!" Reno menyudahi panggilan telepon.

Selesai bertelepon dengan sang suami, Aisyah kembali mengecek data pemasukan dan pengeluaran Butik.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 wib.

Pasangan Suami istri itu nampak sibuk dengan urusan masing-masing, dari tempat yang berbeda keduanya sama-sama fokus mengamati layar komputer.

Saat selesai bekerja, Aisyah mulai meregangkan otot-ototnya yang kaku. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang. Tapi belum sempat membuka pintu, tiba-tiba pintu terbuka dari luar.

"Assalamualaikum?" Sosok tinggi menjulang dengan rambut acak-acakan beserta jas yang di selampirkan ke pundak sebelah kiri berhasil membuat Aisyah melebarkan kedua matanya.

"Mas Reno? Kamu nyusulin aku?!" Tanya Aisyah sembari mengatur ritme detak jantungnya.

"Hmm. Mau pulang kan?" Ujar Reno santai.

Aisyah mengangguk dan mendekati Reno dan mulai memperbaiki rambut Reno yang kusut. Aisyah menghela nafas panjang.

"Ayo pulang," Aisyah menyetujuinya dan mereka bergandengan tangan berjalan melewati lorong butik yang sepi.

Di perjalanan menuju ke rumah ...

"Kok tiba-tiba Mas nyusul?" Tanya Aisyah heran.

"Iya, lagi pengen aja." Jawab Reno yang di angguki Aisyah mengerti.

"Kebetulan tadi lewat butik kamu" Lanjutnya.

Hanya tersisa keheningan saja. Selebihnya Reno fokus menyetir dan Aisyah memalingkan wajahnya melihat ke luar jendela mobil.

Sesampainya di rumah, mereka langsung membersihkan diri.

Dan sekarang keduanya berada di dalam kamar mereka. Posisinya Reno duduk berhadapan dengan Aisyah.

"Aku boleh ngomong sesuatu ngga?"

"Mas mau ngomong apa??" Aisyah yang penasaran menatap lekat manik mata Reno.

"Mas ada kerjaan selama seminggu ke Singapura," Reno menjelaskan apa yang sekarang sedang mengganjal pikirannya.

Aisyah terlihat tersenyum penuh kedamaian. Ia kemudian mengambil kedua tangan Reno dan digenggamnya erat.

CINTA DALAM ISLAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang