"Mas Reno!!?" Panggil Aisyah sambil melihat ke arah Reno yang tiduran di sofa.
Merasa ada yang memanggil Reno segera duduk dan melihat ke sekeliling.
Reno mendekati Aisyah. Duduk di samping Aisyah.
"Mau pulang??"
Reno mengernyitkan dahinya.
"Jangan dulu lah. Kan belum sembuh total," Jawaban Reno membuat Aisyah cemberut.
"Ck,,, ini dokternya kemana sih?? Kok ngga ngejengukin pasiennya!?" Keluh Aisyah sedari tadi tak ada satu pun dokter ke ruangannya. Kalau perawat udah ke ruangannya, cuma sekedar mengantar sarapan.
"Sini aku suapin," Reno melirik ke arah mangkuk putih di meja.
Aisyah terlihat menutupi mulutnya. Ia menatap Reno dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mau pulang kan? Kalau mau pulang sarapan dulu. Biar cepat sembuh." Ujar Reno dengan sabar.
Mendengar kata pulang, Aisyah langsung membuka tangannya yang menutupi mulut, lalu segera membuka mulutnya lebar-lebar.
Hal itu membuat Reno terkekeh kecil dan mengusap kepala Aisyah lembut. Diambilnya mangkuk berisikan bubur putih itu, Reno mengaduknya dan menyendok setengah.
"Nih," Reno menyodorkan sendok tersebut ke mulut Aisyah. Dengan senang hati Aisyah menerima suapan itu.
Suap demi suapan Aisyah memakannya. Hingga akhirnya sampailah di suapan ke lima, Aisyah menggeleng. Tanda bahwa ia sudah nggak mau lagi.
Reno dengan telaten mengusap mulut Aisyah yang cemong dengan tisu.
"Mas mau jalan-jalan..." Reno terlihat menaruh mangkuk itu ke meja lagi.
Ia menatap Aisyah dan tersenyum.
"Ayok!!"
Kini keduanya berada di taman Rumah Sakit. Banyak tanaman pohon yang tertanam di sana. Beberapa tempat terdapat bunga-bunga bermekaran.
Aisyah dan Reno duduk di bangku taman yang tersedia. Mereka menikmati suasana pagi dalam diam. Reno menggenggam tangan Aisyah erat.
"Maaf. Gara-gara aku sibuk sama kerjaan kita jadi kehilangan anak kita," Ucap Reno tertunduk sedih.
"Semua ini bukan salah Mas, bukan juga karena kerjaan atau apapun itu. Memang belum waktunya aja." Jawab Aisyah sambil menyenderkan kepalanya ke pundak Reno.
"Balik yuk?!" Reno akan berdiri namun cekalan erat itu membuatnya menatap sang pemilik tangan.
"Baru juga duduk,"
Reno terlihat menghela nafas panjang. Hal itu membuat Aisyah menatap Reno tak suka.
"Mas ngga ikhlas ya.. nemenin Aisyah." Aisyah cemberut.
"Bukan gitu..." Reno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Aisyah terlihat ikut berdiri lalu berjalan meninggalkan Reno yang terlihat panik. Pasalnya Aisyah berjalan tidak pelan.
"Sayang!?" Reno mengejar Aisyah.
"Mau kemana sih?" Tanya Reno berusaha menyamai jalannya dengan Aisyah.
"Balik keruangan. Katanya di suruh balik." Ujar Aisyah kemudian.
"Kalau jalan pelan-pelan, baru saja operasi,," Balas Reno sambil menggandeng tangan Aisyah lembut.
Beberapa orang yang berlalu sempat tersenyum melihat tingkah kedua pasangan tersebut. Ada yang memandang iri dan juga terkesima.
Suara tawa terdengar di lorong panjang Rumah Sakit tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM ISLAM
RomancePada awalnya Reno enggan dekat dengan wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya. Hari-hari ia lalui dengan apa adanya hingga rasa itu kian tumbuh dan semakin besar dirasa. Mencintai wanita yang memang sah secara agama dan hukum adalah sebuah kewaji...