Waktu begitu cepat berlalu.
Langit yang tadinya cerah, kini berubah menjadi gelap. Menandakan bahwa malam telah tiba.Aisyah yang sudah selesai sholat isya', kemudian langsung turun ke lantai bawah dan menemui ibunya tercinta, Wina. Wina sedang sibuk menyiapkan makan malam, mulai dari memindahkan nasi ke ruang tamu dan disusul dengan segala lauk pauknya.
Aisyah membantu Wina dengan menyiapkan minuman yang tinggal di taruh ke ruang tamu.
Setelah semuanya siap, kini Aisyah dan ibunya sudah berada di ruang tamu dan tinggal menunggu teman lama Wina yang akan datang ke rumah.
Selang beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari arah depan rumah Aisyah.
"Biar Umi yang buka " suara Ibu Aisyah mengintruksi.
Wina, Ibu Aisyah berjalan ke arah pintu rumahnya.
" Assalamualaikum wr wb " Salam seseorang dari luar tersebut.
" waalaikumsalam wr wb, Ayo silakan masuk " Titah Wina kepada Sahabat Lamanya itu.
Mereka pun masuk kedalam rumah tersebut. Mereka berjalan ke arah ruang tamu.
" Ayo, silakan duduk " perintah Wina,sambil tersenyum ramah.
" Nah, Aisyah. Ini sahabat lama umi. Namanya Tante Dewi." Kata Wina memperkenalkan.
"Dewi, ini putriku. Aisyah " Lanjutnya.
" Hallo, Tante. Aisyah " Kata Aisyah sambil menyalami Dewi.
" Cantik, ya. Anak kamu. Dulu waktu terakhir Tante kesini, kamu itu masih kecil, Aisyah. Jadi pangling nih, Tante. Hehe.... "
Kata Dewi mengingat zaman dulu ketika dirinya mengunjungi Rumah sahabat karibnya itu.
" Ah, kamu bisa aja" Sahut Wina sambil terkekeh.
"Oh, ya. Sampai lupa mau ngenalin Anak aku. Ini reno, putra kedua aku. " kata Dewi kemudian yang sempat lupa akan anaknya tersebut.
" Reno, kamu udah besar ya, ternyata. Tampan lagi" puji Wina juga baru sadar akan sosok Reno.
"oh, jelas....... Siapa dulu dong Ibunya. " Canda dewi dengan perkataannya.
Yang membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu tertawa.
" Reno, tante " Kata Reno memperkenalkan diri ke Wina.
Reno menyalami punggung tangan Wina dan ketika melihat sosok Aisyah, ia tersenyum simpul ke arah Aisyah dan kemudian memperkenalkan dirinya juga kepada Aisyah.Reno mengatupkan kedua tangannya
didepan dadanya begitu juga dengan Aisyah. Mereka tahu batas antara laki2 dan wanita yang bukan muhrim.Aisyah membalas senyum Reno dengan tulus. Kedua orang tua mereka hanya tersenyum melihat kedua Anaknya itu yang kini sudah Dewasa dan tahu akan Agama.
Setelah acara kenal mengenal, kini kedua keluarga tersebut mulai menyantap makan malam pada hari itu.
Tidak ada percakapan diantara mereka, hanya suara dentingan piring yang terdengar menggema ditengah sunyinya malam.
Beberapa menit kemudian, mereka semua telah selesai makan malam. Kini mereka tengah asyik mengobrol di ruang tamu tersebut.
"Oh ya, gimana keadaan restoran kamu di Singapura, lancar kan? " Tanya Wina kepada Dewi.
" Alhamdulillah, Semuanya lancar. Karena ada Reno yang juga sesekali membantuku disana "Kata Dewi sambil tersenyum ramah.
" Owh, Reno juga ikutan mengurus di sana ya. Oh.... Iya iya."Kata Wina mengerti.
"Eh, ya. Kamu sekarang kerja ngga? " Tanya Dewi.
" heem, Aku kerja bantu Ayahnya Aisyah, kasihan dia. Karena kewalahan mengurusi pekerjaan di kantor, jadi aku jadi Asiatennya gitu. Aisyah dan kakaknya saja, terpaksa selalu tinggalkan karena membantu Ayahnya itu. Ya... Gini lah, keadaan ku sekarang, selalu sibuk. Kamu sendiri? " kata Wina menjelaskan panjang lebar sambil menampakkan wajah sedihnya.
Karena teringat waktu ia baru pulang dari kerja dan mendapati putrinya menangis karena Rindu dengannya.
" owh...., kasihan kamu, aku juga gitu. Reno dan kakaknya pun juga terkadang aku tinggal karena harus kerja. Ya, apa yang bisa dilakukan. Emang udah takdir. " kata Dewi ikutan sedih.
" Oh ya, Nak Reno masih kuliah atau udah lulus?? " Tanya Wina ke Reno yang sedari tadi hanya memperhatikan obrolan kedua wanita itu.
" emmmm, iya tante. Reno masih kuliah sudah semester akhir "Jawab Reno kemudian.
" owh, sama dong sama Aisyah. Aisyah juga masih kuliah sama seperti nak Reno semester akhir juga" kata Wina tersenyum simpul.
Dan begitulah sekiranya obrolan2 mereka, saling melepas rindu sesama dan juga terkadang membahas pekerjaan.
Aisyah hanya memperhatikan ibu dan sahabatnya mengobrol masa lalu mereka ketika masih sekolah dulu. Begitu pun dengan Reno.
Tak ada percakapan antara Aisyah dan Reno, hanya suara Wina dan dewi yang menggelegar di ruang tamu tersebut.
"Eh, kenapa gak kita jodohkan saja Anak kita "Kata dewi pelan yang hampir tak didengar oleh Aisyah dan Reno, karena mereka sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Aisyah sedang melamun, sedangkan Reno sedang berkutat dengan ponselnya.
" Heemmmmmm.... Iya ide yang bagus itu. Setuju aku. Tapi nanti kita jangan ngasih tahu mereka dulu. Biar jadi kejutan aja gitu untuk mereka berdua. " Kini suara Wina yang tak kalah pelan dari dewi.
" Setuju!!! "Kata dewi berbisik ke Wina.
Tak lama setelah itu, Dewi berpamitan pulang karena memang sudah larut malam.
Kini Rumah yang tadinya ramai akan perbincangan hangat, kini sepi seketika.
Aisyah berada di dalam kamarnya yang bersiap akan tidur. Sebab besok pagi ia akan berkuliah lagi.
Beriring dengan jalannya waktu, Aisyah mulai memejamkan matanya dan mulai menjelajahi alam mimpinya.
*********.......................
"CINTA DALAM ISLAM"
😊😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM ISLAM
RomancePada awalnya Reno enggan dekat dengan wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya. Hari-hari ia lalui dengan apa adanya hingga rasa itu kian tumbuh dan semakin besar dirasa. Mencintai wanita yang memang sah secara agama dan hukum adalah sebuah kewaji...