Pernahkah kau berpikir untuk menghilang dari bumi ini??!
Itu yang dirasakan oleh Aisyah saat ini.
Mengharapkan sesuatu yang tak pasti, sangatlah tidak mungkin segera mendapat kepastian.
Perasaan kesal, sedih, kecewa dan juga rasa ingin memiliki Hati Sang Suami seutuhnya adalah cita-citanya sekarang.
Tanpa sadar, ia sudah sangat mencintai sang Suami.
Ia sekarang berada di rumah Ibundanya, kemaren sore ia memutuskan untuk menenangkan diri disini. Sang ibu sempat khawatir akan hubungan rumah tangga anaknya, namun ia mencoba memberikan Aisyah untuk dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri.
"Sayang, lagi apa?" Ujar sang Bunda yang tiba-tiba ada disampingnya.
"Eh, bunda. Ngga lagi kenapa-kenapa kok, bun!" Jawab Aisyah sekenanya.
"Bunda tahu kamu sayang. Kalo ada masalah itu, langsung di obrolin aja, jangan malah kabur-kaburan kayak gini,"
"Aisyah ngga kabur bun, lagian Mas Reno juga tahu, kalau Aisyah ada disini." ujar Aisyah tak terima.
"Iya.. Iya. Bunda cuma mau tanya aja kok. Pulang gih, kasihan Suami kamu tuh! Udahan aja marahannya. Ngga baik loh,"
"Yaudah bun, Aisyah mau pulang. Assalamualaikum?" pamit Aisyah karena tidak mau terlalu mempersulit.
"Nah, itu baru anak Bunda. Iya, Wa'alaikumsalam. Hati-hati di jalan!" Jawab sang ibu tersenyum tulus.
...
Di perjalanan Aisyah terus menatap lurus ke jalanan raya. Saat matanya terfokus, tiba-tiba ponselnya berdering.
"Ya, halo?"
"... "
" Ini lagi dijalan pulang, Mas?"
"..."
"Iya, Wa'alaikumsalam."
....
Tiba di rumah ia langsung menuju ke ruang tamu, dimana Reno berada. Saat mengetahui sang istri pulang, Reno langsung memeluk Aisyah.
"Kamu kenapa ngga bilang langsung kalo mau ke rumah Bunda? Kan bisa Mas anter??" Ucap Reno dengan lembut.
"Ya, Aku pikir Mas lagi sibuk gitu? Jadi, ngasih taunya lewat pesan aja."
Reno menghela Nafas panjang, lalu melepaskan pelukannya. Ia mencoba mengerti Aisyah yang lagi badmood. Entah apa yang ada di fikiran Istrinya itu.
"Yaudah, masak gih?"
"Oke, tunggu ya. Mau apa?"
"Nasi goreng telor ceplok."
"Oke."
Aisyah menuju ke dapur, sementara Reno kembali duduk di sofa untuk menonton tayangan sepak bola.
Aisyah terlihat cekatan membuat Nasi goreng, dari mulai mengambil bahan hingga memasaknya, terakhir menggoreng telor mata sapi. Setelah selesai, tinggal menata piring dan temannya ke nampan. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.
Aisyah sempat terkejut, namun ia segera tenang karena itu adalah ulah Reno.
"Kenapa?" Kata Aisyah sabar.
"Ngga tahu, pengen peluk aja."
Jawaban Reno membuat Aisyah terkekeh.
"Yaudah makan gih?! Nanti keburu dingin,"
Dengan berat hati, Reno melepaskan pelukan eratnya. Lalu berjalan membawa nampan yang berisi Nasi goreng dan minuman.
Reno dengan lahap memakan masakan Aisyah, sesekali minum.
Aisyah yang melihat itu hanya mengedikkan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM ISLAM
RomancePada awalnya Reno enggan dekat dengan wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya. Hari-hari ia lalui dengan apa adanya hingga rasa itu kian tumbuh dan semakin besar dirasa. Mencintai wanita yang memang sah secara agama dan hukum adalah sebuah kewaji...