Flashback 1

1.5K 53 1
                                    

The next of flashback.....

Perkataan Nadin sukses membuatnya pusing. Perkataan yang mampu membuatnya seketika merasa kosong.

"Kamu nggak lagi bercanda kan, sayang? " Tanya Reno pelan.

Nadin hanya bisa menundukkan wajahnya dalam2. Ia tak berani menatap mata itu lagi. Mata yang selalu membuatnya nyaman ketika melihatnya, sekaligus membuatnya tentram.

Reno yang melihat sang kekasih hanya menundukkan wajahnya, ia terlihat begitu geram.
Namun ia mencoba untuk menyembunyikannya. Dan bersikap tak pernah terjadi sesuatu terhadap dirinya itu.

Reno bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menghampiri Nadin.

"Sayang, apa aku membuat salah sama kamu?? Apa aku menyakiti hatimu?? " Kata Reno dengan kata yang lembut dengan begitu sabar.

Ia marah, namun mencoba untuk menahannya. Nadin hanya menggelengkan wajahnya pelan namun masih dengan menundukkan wajahnya.

"Jawab aku NADIN!!" Gertak Reno yang mulai tersulut emosi.

Melihat akan reaksi Nadin yang hanya diam membisu.

"Lalu, kenapa kamu minta kita putus??! " Kata Reno mulai frustrasi.

" Karena aku sudah dijodohkan oleh orang tua aku, Reno! " Bentak Nadin dengan satu Tarikan nafas.
Karena sudah tak tahan akan situasi tersebut.

" Apa?!! Hanya karena itu? Nadin, kamu bisa menolaknya dan aku akan ngelamar kamu. Mudah kan??! "

Kata Reno semakin frustrasi. Ia masih tak mengerti akan kejadian yang sekarang ia alami.

" Masalahnya nggak segampang itu, Reno. Orang tuaku terlilit hutang dengan ayahnya, Dimas. Jadi sebagai gantinya aku yang akan menjadi jaminannya. Aku terpaksa, Reno. TERPAKSA!! " kata Nadin mulai ikutan emosi dan terlihat begitu frustrasi akan nasibnya itu.

Nadin begitu menyedihkan, terlihat dari caranya yang menangis dengan begitu sedihnya. Bahkan sesegukan.

Sebenarnya ia sendiri terpaksa menerima perjodohan itu, karena ia sudah pasrah akan jalan hidupnya.

"Lalu dengan adanya aku di hidup kamu ini Apa??!  Sampah! Hingga kamu tak meminta bantuan dari ku, iya??!!! "

Bentak Reno Nadin semakin merasa bersalah.

" Bukan begitu, Reno! A-akh... Aku hanya tidak mau merepotkan kamu?! "

Kata Nadin dengan sedikit kemampuan yang ia punya.

" Apa kamu bilang, Merepotkan?! Aku ini pacar kamu, kamu adalah hidup aku sekarang. Kamu tidak akan pernah merepotkan aku?! Apa salahnya coba, kamu meminta bantuanku. Pasti akan aku bantu, Nadin. Astaga?!! "

Kata Reno tak habis fikir tentang jalan pemikiran kekasihnya itu.

" Maafkan aku, Reno. Aku tetep nggak bisa. Aku sudah terlanjur janji sama mama. Dan aku tak mau membuatnya sedih. Karena sudah memilih kamu. Karena dari awal mama tidak setuju dengan hubungan kita. Sekali lagi, Maafkan aku!. "

Kata Nadin terdengar begitu putus asa dan mulai pergi meninggalkan Reno begitu saja. Tanpa alasan yang begitu jelas di fikiran Reno. Bahkan tidak begitu masuk akal dibenaknya.

Mereka sudah menjalin hubungan hingga beberapa tahun, namun dengan mudahnya Nadin pergi meninggalkankannya begitu saja.

Ia hanya bisa terdiam dan segala perasaannya kini campur aduk. Ia tak tahu lagi harus melakukan apa.

CINTA DALAM ISLAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang