36

8.4K 763 67
                                    

Haiii.. Jangan lupa baca part-part AUTHOR POV di bab-bab sebelumnya ya, biar bacanya lebih enakan ^^

____

.
.

"Sedikit saja kamu menyentuh mereka, akan banyak dari mu yang akan hancur." Ryan berucap tenang. Terdengarlah tawa renyah di sebrang sana, seolah-olah ucapan Ryan adalah sesuatu yang sangat lucu.

"Tenang saja Ryan. Mereka bukan makanan utamaku. Mereka hanya sekedar penghias."

"Apa maumu sebenarnya?" emosi Ryan mulai memuncak, namun ia tetap bersikap tenang.

"Mauku? Tentu saja aku mau makanan utama. Agar aku kenyang."

Tut.. tut .. Sambungan terputus. Ketika Ryan menelpon balik, nomer itu sudah tak dapat di hubungi.

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

🌺🌺🌺

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang