8

9.7K 836 25
                                    

"Berhati-hatilah, keingintahuanmu bisa membunuhmu. Semakin kamu penasaran, maka semakin besar kemungkinan kamu masuk terlalu jauh dan tersesat di dalamnya."

~Naira~

_________

Lagi-lagi miris sekali saat aku tak tahu apapun mengenai dirinya. Bahkan aku mendapat informasi tentang suamiku sendiri dari wanita lain. Aku baru sadar bahwa Yusi adalah wanita yang sejak dulu mengidolakan sosok Kak Ryan. Dia bahkan sudah tahu banyak tentang pria itu.

"Nama lengkapnya Ryan A. Adiwisastra. Hingga saat ini huruf A di tengah-tengah namanya itu masih menjadi misteri." Ucap Yusi saat itu, ketika dia mulai mengawali pengetahuannya. Padahal aku hanya bertanya siapa sebenarnya sosok pemilik Adiwisastra, tapi ternyata Yusi memberikan informasi lebih banyak dari yang kupinta.

"Dia lahir tanggal 10 November, yang itu artinya tahun ini dia menginjak usia 29 tahun. Mateng nya pas kan, Ra? Kalau Kak Ryan itu diibaratkan buah, sekarang itu dia udah siap petik. Hihi." Saat membicarakan sosok Ryan, Yusi yang tomboy memang selalu berubah jadi ganjen seperti itu. Dan aku sudah cukup terbiasa, sehingga tidak merasa aneh lagi.

"Tinggi tubuhnya 192 cm dengan berat 78 kg. MasyaAllah Ra ... Dia itu proporsional banget. Dia sering nge-gym loh, sudah kebayang kan bagaimana otot six pack di balik kemejanya. Tapi sayangnya tak pernah ada satu pun yang melihat itu. Dia selalu saja memakai kaus longgar atau kemeja dan jas. Tapi meski tertutup seperti itu pun bisa kelihatan loh bagaimana dada yang bidang, pundak yang lebar, serta otot yang keras dan liat. Ugh .. Beruntung banget sih yang jadi istrinyaa. Dia pasti satu-satunya wanita yang melihat itu semuaaa...!!"

Geplak!!

"Aduh, yaa Allah sakit Ara!" Yusi terkejut dan marah saat punggungnya ku pukul cukup keras. Sengaja kulakukan itu setiap kali ucapan dia mulai melantur dan tak nyaman untuk di dengar.

"Aku cuma ingin menyadarkan kamu Yusi, kalau bercerita ya cukup bercerita saja. Jangan lupakan fitrahmu sebagai wanita." Ucapku jengkel.

"Iya, iya .." Yusi memutar bola mata jengah.

"Kamu pernah dengar nggka bahwa Kak Ryan itu dijuluki 'sosok pria tak tersentuh'?" Yusi melanjutkan ceritanya. Seketika aku teringat pada headline majalah yang kulihat di tukang jualan.

"Iya, aku pernah dengar."

"Itu karena

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

***

🌺🌺🌺


Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang