68

10.3K 732 94
                                    

Terimakasih yang sudah sabar menunggu, dan tak bosan menyemangati ku ^^

Hari ini ku persembahkan part yang sangat panjang ^^

Selamat membaca 💕

_____


.
.

Aku menatap Mas Ryan penuh tanya tentang apa yang sudah terjadi. Aku sangat penasaran. Tapi aku takut ... Kenapa sih aku selalu susah menahan rasa penasaran?

Merasa di tatap, Mas Ryan balas menatapku.

"Berhentilah menatap seperti itu selagi makan." Dia menyentil kening ku dengan lembut.

"Sebenarnya .. apa yang terjadi?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga  Mesk sangat pelan, tapi Mas Ryan masih bisa mendengarnya.

"Bisakah kau tak bertanya dulu mengenai itu? Luka di hati ku akan terbuka jika membahasnya."

"Maaf ..." Ada cubitan kecil di hatiku saat melihat Mas Ryan berubah dingin meski hanya sesaat. Nafsu makan ku pun langsung menguap entah kemana.

Mas Ryan tak bicara lagi. Kami pun melanjutkan makan dalam hening.

"Besok ... Kita ke rumah ibumu. Kamu menginap lagi di sana."

"Iya, Mas." Ucapku pelan.

Mas Ryan menghela napas, lalu meraih kepalaku untuk bersandar di dadanya.

"Sebentar lagi semuanya pasti berakhir ... Sampai saat itu tiba, tahan hatimu untuk bertanya apapun."

Aku mengangguk. Kali ini aku patuh. Mas Ryan tersenyum, mengacak rambutku pelan.

"Aku suka kamu yang penurut seperti ini."

Aku tersenyum, dan dia kembali memelukku. Diam-diam aku menatap luka yang di balut perban di lengannya. Aku yakin, selain di lengan dia pun memiliki luka sayatan lain di tubuhnya.

Saat kami melakukan hubungan tadi, dia sama sekali tak melepas bajunya hingga aku tak menyadari apapun. Tapi saat dia mengundang seorang dokter, barulah aku  tahu.

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

***

🌺🌺🌺

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang