69

8.6K 752 61
                                    

Assalamualaikuuum, hai ... apa kabar semua?

Sebelumnya mohon maaf lahir batin ya ^^

Maaf aku baru bisa muncul lagi. Soalnya ada beberapa hal yang membuat aku kesulitan mendapat konsentrasi untuk mengetik.

Semoga saja kalian nggak merasa bosan untuk tetap menunggu kelanjutan cerita ini 🤗

Selamat membaca 💕

_____

.
.
.

Sore hari ... Raya datang menghampiri ku yang tengah duduk di teras. Dia tergopoh-gopoh, dan terengah dengan wajah yang panik. Baru saja dia melihat berita di TV temannya bahwa Mas Ryan dilarikan ke rumah sakit karena telah tertembak.

"Jangan bercanda, Raya!" Aku membentak.

"Ya Allah Kak, mana mungkin aku bercanda soal ini!" Seru gadis itu.

Aku langsung menghubungi nomor Mas Ryan. Namun ternyata tak bisa di hubungi. Jantung ku berdegup kencang. Ya Allah, semoga dia baik-baik saja!

Ketika aku berniat menelpon nomor Kak Irshad, sebuah panggilan masuk dari pria itu.

"Naira, Kakak sedang di jalan untuk menjemputmu. Kita ke rumah sakit." Ucap Kak Irshad.

Seketika lututku lemas ...

*Sebagian teks dihapus untuk proses penerbitan*

***

Akhrinyaaaa .... Aku bisa up! 😆

Sudah lama sekali ya ^^ Hhe ..
Eh ya ngomong-ngomong seperti nya aku ngga bisa nepatin janji buat ngasi Ending cerita ini di Bab 70 deh, soalnya masih ada yang mengganjal 🤭

Selain itu aku juga ingin bikin sesi khusus Ryan-Ara kalau masalah mereka sudah selesai. Tapi nggak akan jauh-jauh dari Bab 70 kok ^^ Semoga kalian nggak bosen ya ...🤗

🌺🌺🌺
Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama
🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang