21 (21+)

10.7K 754 14
                                    

Bacaan khusus yang sudah menikah.
Harap bijak dalam membacanya ^^

___ 21+ ___

.
.


.

Selama 15 menit aku berkutat di dapur mengolah makanan yang ada. Rasanya segar sekali ketika makan mie instan memakai telur dengan irisan cabai. Keringat yang keluar membuat pikiranku segar.

Maka nikmat manakah yang kamu dustakan?

Tok tok tok.

Aku mematung. Siapa yang bertamu malam-malam begini? Jarum jam dinding bahkan sudah menunjuk angka 10.

Diam-diam aku mengintip dari gorden.
Astagfirullah, aku terkesiap. Di sana Kak Ryan sedang berdiri dan menatap ke arahku. Tangan pria itu kembali terulur mengetuk pintu dengan tatapan yang tak lepas dariku.

"Bukalah, Naira."

Dengan tangan gemetar, perlahan ku putar kunci dan membuka pintu.

Cukup lama kami terdiam saling berhadapan tanpa kata.

"Kamu tak akan menyuruh suami mu masuk?"

"I-itu... " aku mendadak gugup. Jantungku berdetak kencang. Ingin aku mendorongnya lalu menutup pintu dan mengunci rapat. Namun sejak dulu aura Kak Ryan memang selalu melumpuhkan ku, membuat aku tak berani berbuat kasar padanya.

"Tidak usah takut Naira. Saya hanya membawa ini untukmu. "

Kak Ryan memperlihatkan sebuah paper bag polos yang ia bawa. Akhirnya dengan bismillah aku membukakan pintu untuknya, dan menutupnya kembali tanpa menguncinya.


*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

🌺🌺🌺

Terimakasih,

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang