66

9.6K 711 75
                                    

Sudah menjelang Puasa, aku akan semakin sibuk di kejar jahitan. Kayaknya akan makin susah nyari waktu buat nulis ..

Tapi akan aku usahakan biar bisa tetep up meski hanya di akhir pekan.

Semoga saja segalanya Allah lancarkan^^ aamiin ...

Selamat membaca 💕

_____


.
.

"Kamu telah berani mengusik wanita ku Zahra. Apa kau pikir aku akan mudah memaafkan mu?" Ryan menatapnya tajam. Ucapannya yang setengah berbisik membuat Zahra semakin pias.

Para pengawalnya tak ada lagi yang berani mengeroyok Ryan. Mereka terlalu takut dengan hanya melihat satu kali pukulan pria itu. Kini mereka sedang sibuk membangunkan temannya yang masih terkapar.

"Ryan, Naira pendarahan!" Teriak Juan. Pria itu sedang merangkul tubuh Naira yang sudah tak sadarkan diri.

Bagai di tarik dari jurang kemarahan, Ryan tersentak. Dia langsung menghambur pada tubuh Naira. Tanpa banyak bicara Ryan mengangkat tubuh itu dan dengan cepat membawanya keluar dari sana. Bersamaan dengan itu, Irshad datang bersama Evan.

"Naira?" Irshad terbelalak.

"Irshad, kamu menyetir!" Seru Ryan sambil berjalan cepat, bahkan setengah berlari menuruni tangga.

Tanpa di suruh, Irshad berlari mengikutinya, di susul Juan. Meski kepalanya masih sangat sakit, pria itu memaksakan berlari demi menyusul Ryan dan Irshad.

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

🌺🌺🌺

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang