30

10.3K 754 28
                                    

"Jangan menilai isi buku dari sampulnya."

________

.
.

Di dalam limousine kami duduk berempat. Ternyata Nyonya Shofi juga ikut. Mau kemana sebenarnya mereka ini? 

Saat melewati perempatan menuju ke arah tempatku bekerja, mobil terus melaju.

"Eh, eh! Itu belokannya kelewat. Aku berhenti di sini saja, Kak! Itu belokannya udah kelewat jauh!"

"Diamlah kamu Naira. Jangan membuat saya merasa malu sendiri dengan tingkahmu." Nyonya Shofi berkata sinis.

"Hari ini kamu ikut saya." ucap Kak Ryan.

"Iya, Ra. Kamu ikut saja." Mbak Zahra tersenyum. Ternyata dia kembali lembut.  Apakah mood nya sedang baik?

Tapi kalian ini mau kemana?? Aku ingin bertanya begitu, tapi mulutku seakan terkunci rapat.

"Apakah kamu tidak tahu? Hari ini adalah hari wafatnya orang tua Ryan. Kami akan ziarah ke pemakaman." ucapan Nyonya Shofi membuat aku terbelalak.

"Jadi Ryan belum menceritakannya padamu? Kasihan sekali." lanjut wanita itu lagi.

Aku menatap Kak Ryan yang berada di sampingku. Dia hanya tersenyum tanpa merespon apa-apa. Aku selalu saja merasa kesulitan menebak apa yang ada di dalam pikirannya..

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

***

🌺🌺🌺

Terimakasih,

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang