54

7.3K 660 38
                                    

Assalamualaikum .. Hai, aku baru kembali lagi nih^^ ternyata susah banget mencari waktu khusus buat nulis 🤭

Kisah Ryan dan Ara ini memang agak lambat ya. Karena aku bukan tipe penulis yang bisa menulis secara singkat. Makanya hampir semua Bab aku ketik sangat panjang. Parah ya 😅

Kuharap kalian nggak bosen membacanya... ^^

Selamat membaca 💕
_____

.
.
.

"Apa saja yang kau lakukan pada adikku hingga dia bisa seperti itu?" ucap Irshad setelah duduk di samping Evan.

"Aku tak melakukan apapun."

"Kau kira aku bodoh? Luka ditangannya itu adalah sabetan pedang."

"Sudah kukatakan itu hanya kecelakaan."

"Kau pasti melakukan sesuatu padanya. Apakah dia menangkis serangan pedang darimu?" Mata Irshad memicing. Evan tak menjawab dan memilih membuang muka.

"Haish .. Kau benar-benar gila." Irshad geram.

"Lalu apa itu bekas merah di lehernya? Jangan bilang kalau kau mencekiknya Evan." Desis Irshad. Evan masih tak menyahut.

"Saat ini kau bisa selamat dari amukan Ryan karena Naira memintanya untuk tidak melukaimu."

"Benarkah?" Barulah Evan menoleh. Naira melakukan hal itu?

"Setelah apa yang kau lakukan padanya, adikku tetap membelamu di depan suaminya yang jelas-jelas sedang merasa bimbang apakah kau menodainya atau tidak. Kau pikir itu hal mudah?"

*Sebagian teks telah dihapus untuk kepentingan penerbitan*


🌺🌺🌺

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang