15 (21 +)

11.3K 837 34
                                    

🌿🌺🌺🌺🌿

_____________

Peringatan:

Bacaan untuk yang sudah menikah.
Jika ada yang berpikiran melantur setelah membaca ini, aku lepas dari tanggung jawab ya ^^

________________


"Kak Ryan ..." Gumamku pelan nyaris tanpa suara.

Pria itu masih duduk tegak dengan tangan menyilang di depan dada, hingga aku tiba di hadapannya.

"Pulang kencan?" Suaranya masih terdengar tenang.

"Tidak. Aku ..."

"Kau bahkan memberikan alamat baru ini padanya, ya?"

"Itu ..."

"Sesulit itukah, untuk mengikuti apa yang saya katakan?"

"Ya. Sangat sulit!" Ucapku akhirnya. Aku mulai kesal karena sejak tadi ucapanku selalu di potong olehnya. Kak Ryan mengangkat alis. Ia pasti terkejut mendengar suaraku yang naik beberapa oktaf. Sejenak pria itu menghela napas, lalu berdiri dan menghampiriku.

"Kita masuk dulu." Ucapnya.

Kak Ryan menggiringku masuk ke dalam rumah, dan mengunci pintu. Dia lalu bersandar pada daun pintu dan menatapku dengan tangan masuk ke dalam saku celananya. Tubuhnya yang menjulang membuat tatapan lurusku hanya sebatas dadanya. Biar saja! Lagi pula aku malas menatap wajah ganteng menyebalkan itu.

"Jangan berteriak pada suamimu, Naira. Itu hanya akan menjatuhkan martabatmu di depan orang. Bukankah agamamu sudah mengatur soal ini?"


*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

Silahkan lanjut baca di bukunya yaa 😊

🌺🌺🌺

Jangan berat kasi komen dan tekan bintang ya, biar aku semangat nulisnya ^^ 💕

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺

The Great Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang