The Great Husband (Telah Terbit)

58

Assalamualaikum, apa kabar?

Sebenarnya ... Aku masih belum bebas nulis nih. MasyaAllah jahitan buat lebaran udah numpuk ^^

Tapi karena kangen Ryan-Ara, aku buat part ini.

Selamat membaca, semoga kalian senang 💕

_____

.
.
.

Ketika bayangan Mbak Zahra dan Mas Ryan itu kembali muncul, tiba-tiba saja rasa sesak itu datang. Walau bagaimanapun telah banyak yang terjadi antara aku dan Mas Ryan. Tak mungkin aku akan baik-baik saja jika pria itu tiba-tiba menghilang tanpa kabar sama sekali, menggantungkan status kami lalu muncul tanpa sengaja bersama wanita yang selama ini mencintainya.

Kak Irshad memegang pundakku. Aku menoleh padanya yang tersenyum dengan tatapan mata yang meneduhkan hati. Perlahan tangannya berpindah menyentuh puncak kepalaku.

"Kakak melihat Ryan bersama Zahra ... Jadi kakak menyusulnya. Ternyata kamu juga melihat mereka.. banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Kamu tahu itu, kan?"

"Iya, Kak." Aku tersenyum, namun tiba-tiba setetes air mata meleleh di pipiku.

Perlahan Kak Irshad menyapu air mata itu dengan ibu jarinya. Pria ini adalah pria kedua yang mampu menyentuh wajahku setelah Mas Ryan.

"Naira .. untuk saat ini .. mari kita singkirkan segala pemikiran buruk. Kita tunggu kaki-laki itu sampai batas dimana kamu sudah merasa tak kuat lagi. Jika saat itu tiba dan dia belum juga muncul dihadapan mu, maka tangan Kakak sendiri yang akan menghajarnya. Apalagi jika sampai dia melukai hatimu dengan keberadaan wanita lain di sisinya."

Setelah mendengar kalimat itu, aku resmi menangis terisak. Dan Kak Irshad, dengan setia menemani dan meminjamkan bahunya...

*Sebagian teks dihapus untuk kepentingan penerbitan*

***

Sudah dibilang author ini bukan tipe penulis yang bisa menyingkat cerita. Jadi jalan cerita Ryan-Ara pun tetap mengalir tenang tanpa meloncat-loncat. Benar-benar cerita yang cocok untuk pembaca dengan kesabaran tinggi 🤭

Terimakasih untuk yang masih setia mengikuti cerita ini 💕💕

🌺🌺🌺

Tetap jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama

🌺🌺🌺