27 ; dua puluh tujuh

2.9K 534 192
                                    


"Kim Taehyung?" Hampir saja menjatuhkan dua cup kopi yang Eunha beli dari kedai. Hanya terkejut mendapati lelaki yang sebelumnya tengah sakit kini berdiri dihadapannya.

Eunha tentu memikirkan bagaimana caranya Taehyung bisa sampai disini dan tahu tentang keberadaannya? Atau mungkin ini hanya kebetulan yang sangat mengejutkan.

"Eunha?"

"Oppa? Kau disini? Kenapa bisa?" Tanya itu sudah pasti. Niat untuk menghampiri Jungkook lebih cepat kini terhenti. Tertunda karena kehadiran Taehyung ditengah jalan kembali.

Hanya ada senyuman tipis. Wajah tampan itu tak bisa menutupi warna pucat yang masih mendominasi. Entah Eunha yang tertinggal info. Atau memang tidak mengerti dengan semua yang ia alami saat ini. "Aku CEO perusahaan pariwisata. Jadi wajar aku bisa disini. Pulau Jeju menjadi skala terbesar bisnisku. Resort di sana-" menunjuk tempat megah dimana itu berdekatan dengan villa yang Jungkook beli. "Itu adalah milikku. Cabang baru yang resmi dibuka setahun lalu." Taehyung menjelaskan sebagaimana faktanya.

"Lalu, kau sendiri? Bukannya kau sedang sakit?"

"Aku baik-baik saja, Eunha. Aku sudah sehat." Taehyung kembali tersenyum. Setiap garis tipis yang muncul dibibir lelaki itu, nampak mempesona. Walau sudah punya satu anak. Tetap saja Taehyung itu tampan dan sempurna.

"Jangan berbohong lagi denganku. Bukannya kau sudah janji tidak akan menutupi apapun lagi dariku? Jika masih sakit, pekerjaanmu bisa diurus oleh asisten kepercayaanmu atau orang kantor yang lain."

"Aku baik dan sudah sembuh. Jangan terlalu cemas begitu. Santai saja." Lirikan mata Taehyung tertuju pada dua cup kopi yang sedang Eunha bawa. Kini dirinya yang dibuat bertanya tentang mengapa Eunha bisa ada di pulau ini? "Sedang berlibur disini?" Tanya Taehyung basa-basi.

"Aku sudah berbaikan dan kembali dengan Jungkook. Kami akan menikah bulan depan."

"Benarkah?" Ada rasa terkejut walau sudah bisa menduganya sejak kemarin. Kekecewaan tetap hadir dalam benak Taehyung. Mungkin memang Eunha bukan takdirnya. Tapi mengetahui itu, rasanya sangat sakit. Ya, sakit sekali karena Taehyung jelas belum bisa rela. Ia pikir kedekatannya dengan Eunha yang kemarin bisa memberi titik terang tentang perasaannya.

Eunha mengangguk. Jawabannya akan membuat Taehyung lebih mengerti. "Aku sedang berlibur dengan temanku juga disini. Sejak kemarin."

Eunha sangat takut dengan serangga. Hadirnya serangga dari balik pohon besar lalu menempel di salah satu cup kopi miliknya jelas sekali membuat gadis itu histeris. Menjerit kuat melempar asal cup kopi yang digenggam.

"Tae, oppa, aku takut sekali serangga. Tolong singkirkan, ahhh-yha!!!" Memeluk erat tubuh lelaki itu jalan terbaik menghilangkan rasa takut. Eunha memejam gelisah. Memohon agar Taehyung menyingkirkan sejauh mungkin serangga yang hendak mengganggu ketenangan gadis Lee.

Satu jepretan tanpa sadar terjadi. Dari arah tak jauh. Sohee yang mendapatkan hal itu jelas akan menjadi berita besar jika mempostingnya di sebuah portal media dengan judul artikel menarik.

'Pernikahan sebelumnya oleh pengusaha muda Kim Taehyung yang hancur karena orang ketiga.'

Sohee tertawa licik. Ia jelas membenci Eunha. Sangat tidak menyukai ketika orang-orang selalu memuji kinerja perempuan Lee itu di kampus. Menjadi bintang idola oleh banyak mahasiswa ataupun mahasiswi. Selalu tersorot akan kecantikannya. Semua itu---Sohee sangat iri.

• • •

"Jihan, kau tahu kenapa pemandangan pantai ini tiba-tiba biasa saja?" Soobin masih setia berjongkok memilih kerang-kerang yang masih bagus untuk dimasukkan ke dalam kantung plastik kecil milik Jihan.

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang