19 ; sembilan belas

2.6K 591 317
                                    

Aku punya petunjuk baru : selain huruf A&N, impostor ada dua, satu laki-laki, satu lagi perempuan. Happy reading!!!

- - -

"Kalau aku beri tahu Jungkook tentang sikap burukmu padaku, kalau Jungkook tahu kau benar-benar seburuk ini memperlakukan orang. Aku tidak yakin kau masih bisa baik-baik saja." Fiona memanas. Puncak amarahnya di ujung tanduk. Wanita itu punya tatapan benci yang lebih mengerikan dibanding saat awal datang lebih terlihat santai.

Sebutan wanita murahan yang Eunha lontarkan padanya jelas menimbulkan rasa sakit teramat pilu di lubuk hatinya. Fiona bahkan masih bersikap baik serta menghormati Eunha sebagai korban. Namun, ia juga korban dalam fitnah ini.

"Kau tidak punya bukti apa-apa. Jadi diam saja dan urus hidupmu sendiri!" Eunha belum ingin kalah. Dirinya juga punya segudang rasa sakit. Terlebih dengan sosok Fiona yang menurutnya perusak segalanya.

"Justru itu. Kau seharusnya juga ikut mencari tahu tentang kebenarannya. Ketika semua orang berusaha meluruskan kesalah pahaman ini. Kau justru selalu menuduh aku dan Jungkook tentang pikiran negatifmu itu. Lee Eunha, ku pikir kau gadis baik yang akan pintar menyelesaikan masalah. Tapi kau egois dan keras kepala." Fiona hampir saja ditarik oleh tangan Eunha untuk di cabik sebisa mungkin. Namun dengan berat hati Jungwon menahan. Menyuruh agar Eunha bersikap lebih tenang.

Jungwon sempat menghubungi kakaknya sebelum mengadakan pertemuan ini. Jungwon takut, dua perempuan dihadapannya akan bertengkar habis-habisan sebelum kakaknya datang untuk membantu memisahkan.

"Hanya cukup katakan kau puas melihat hubunganku dengan Jungkook hancur. Aku tahu, kau masih suka dan selalu saja mencari perhatiannya. Kau bahkan mengemis padanya agar bisa kembali mendapatkan hak asuhnya Milly!"

"Noona, hentikan dulu. Jangan emosi. Jangan melakukan kekerasan apapun." Jungwon menahan susah payah tangan Eunha yang hendak menggapai Fiona untuk di pukul kembali.

Tawa hambar Fiona hadir. Ia sudah bisa menebak Eunha pasti akan mengetahui tentang ini. Fiona yakin jika Taehyung yang mengatakannya.

"Kau tidak tahu bagaimana aku menjalani hidup. Coba yang ada diposisiku itu dirimu. Saat hanya ingin melepas rasa lelah, justru terbangun di sebuah kamar hotel dengan laki-laki asing. Hamil dengan lelaki itu padahal tengah menjalin hubungan dengan orang terkasih yang juga hendak melakukan pernikahan dalam waktu dekat. Aku berusaha menerima takdirku dengan menikah bersama Taehyung. Hidupku lebih hancur saat fitnah itu datang dan aku berpisah dengan suami serta anakku yang saat itu masih berumur satu tahun. Tidakkah kau melihat satu kali saja dari sisi positifnya? Jungkook juga tersiksa karena terus merasa bersalah. Nyatanya, jika tidak ada foto fitnah itu, liburan kami berlima bahkan baik-baik saja tanpa ada tuduhan selingkuh atau spekulasi jika kami melakukan seks bersama disana." Fiona menahan air matanya. Ia bahkan tak ingin terlihat lemah sekalipun dihadapan Jungkook selama ini. Fiona tahu, jika ia ikut frustasi, Jungkook pasti lebih tersiksa karena semakin merasa bersalah. Fiona menganggap Jungkook sahabatnya sungguhan. Tak lebih dari status itu.

"Sudah puas dramamu? Aku tidak akan mudah percaya terlebih dengan perempuan munafik sepertimu-"

"Aaaaaw-YHA!!!" Fiona menarik paksa rambutnya saat berhasil di tarik oleh sebelah tangan Eunha.

"Noona, jangan begini. Ku mohon tenanglah. Teacher Lee, please keep calm." Menengahi dua perempuan yang masih sama-sama diselimuti emosi bukan perkara mudah. Jungwon tetap menahan tubuh Eunha agar tidak semakin anarkis terhadap Fiona. Setidaknya, untuk kali ini Fiona lebih mengerti dan tidak balik membalas. Jungwon bersyukur Fiona tidak ikut ganas seperti Eunha juga.

"Kook?!" Fiona menatap kehadiran Jungkook di ambang pintu. Sedang melihat tanpa ekspresi. Jungkook datang lantaran Jungwon yang meminta. Lelaki itu tidak tahu jika akan ada Eunha dan Fiona di rumah ini juga.

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang