7 ; tujuh

4K 783 417
                                    


Yuhuu, fast update!!! Semoga bisa fast up lagi kedepannya. Makanya, yang rajin voumentnya yah. Yuk, langsung baca. Happy reading!!!

- - -

Baru saja ingin menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam nanti. Eunha dikejutkan oleh suara bel. Kemudian bergegas membuka pintu, melihat bocah manis dan pria tampan itu tersenyum sumringah ke arahnya.

"Eonni, apa kabar..." Milly yang ceria itu menyapa Eunha. Tubuhnya yang mungil memeluk Eunha tanpa ragu. Sudah satu minggu sejak pertemuan mereka kemarin.

Menatap ke arah Taehyung yang datang membawa beberapa papper bag berisi roti dari toko ternama. Taehyung sedikit tidak enak jika kedatangannya kali ini mengganggu waktu bersantai Eunha.

"Milly bilang rindu denganmu dan ingin datang menemuimu. Jadi kami datang, heum, mengganggumu, tidak?"

Langit menjelang sore memang yang paling cantik. Secantik senyum ramah Eunha sekarang. Membalas pelukan Milly. Mengusap rambut panjang gadis kecil itu. Harum wangi tubuh Milly yang menyegarkan benar-benar candu bagi Eunha.

"Tentu saja tidak. Ayo masuk."

"Ini-" Taehyung memberikan roti yang dibelinya pada Eunha. Oleh-oleh karena ia datang untuk pertama kali ke rumah ini. Menjadi tamu Eunha. "Milly yang memilihnya. Semoga kau suka dengan roti itu."

Eunha melirik Milly yang tersipu. Gadis kecil itu benar-benar menggemaskan. Eunha lantas menggendong karena Milly memang sangat lucu.

"Sayang, kau baik sekali. Terima kasih banyak." Chup! Satu kecupan di pipi tembam Milly nyaris membuat Taehyung tersedak.

Sangat tidak menduga jika Eunha dan Milly bisa sedekat ini. Ia merasa cukup senang. Sudah lama sejak perceraiannya. Mantan istrinya jarang menemui Milly.

Melihat penampilan Eunha yang nampak menggoda. Kemeja putih memperlihatkan dalaman yang cukup jelas. Namun Taehyung tidak mempedulikan. Saat tinggal di Amerika, banyak perempuan berdandan seperti itu. Jadi tidak terlalu meresahkan. Walau sebenarnya sebagai pria normal, Taehyung jadi bernafsu.

"Sama-sama. Semoga eonni suka."

"Pasti suka. Eonni juga suka makan roti. Ayo kita makan bersama. Eonni akan membuatkanmu jus melon yang enak."

"Melon!!! Milly suka buah melon."

"Oh ya?" Eunha terkejut karena jus asal pilihnya itu malah menjadi minuman kesukaan Milly. Mendudukkan Milly di sebuah kursi dekat pantri. Mulai mengeluarkan buah melon dari dalam kulkas. Eunha menguncir rambutnya sebentar. Semakin memperjelas bagaimana lekuk tubuh indah itu menawan di mata Taehyung.

Rumah sedang sepi. Tidak ada pekerja satupun karena Eunha melakukan semuanya sendiri. Sang ayah belum pulang dari kantor di rumah sakit karena kebetulan sedang rapat. Sementara Soobin sedari tadi tertidur di dalam kamar lantai tiga.

"Sunbae, kau suka jus rasa apa?"

"Panggil saja oppa. Rasanya terlalu formal jika terus memanggilku sunbae."

"Oppa???" Eunha memperagakannya. Lalu kemudian tertawa sendiri. Taehyung ikut tertawa juga sebelum akhirnya menyeret kursi dari meja makan. Ikut duduk disamping Milly. Melihat bagaimana Eunha masih sibuk membuat jus melon.

Rumah luas itu benar-benar luar biasa megah. Taehyung dibuat kagum dengan interiornya. Semua serba canggih. Bahkan ada lift juga. Mengingat rumah ini memiliki lantai tiga. Belum lagi mobil berjejer di beranda rumah.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jeon-"

"Aku tidak mau membahas itu, oppa. Bisakah ganti topik lain saja?" Jawaban cepat dari Eunha sedikit membuat Taehyung terbengong. Agak kaget namun segera mengganti topik. Ia berpikir bahwa mungkin saja antara Eunha dan Jungkook sedang dalam sebuah masalah serius.

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang