┍ ┑
TIME SKIP : 2 years later
┖ ┙
"Nee-san! sudah belum"
Haruka tersenyum miring menatap sang adik yang berusaha menjaga keseimbangan. Harumi nampak sedikit kesulitan menjaga diri agar tidak jatuh. Ia buruk kalo soal keseimbangan.
"Dua menit lagi"
"Kamu sudah mengatakan itu tiga menit yang lalu!" protes Harumi
Haruka tetap diam tak peduli. Membully adek adalah hobi semua kakak di dunia.
Manik merah Haruka menatap langit biru di atas. Penuh awan putih dengan matahari bersinar terang. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Dalam diam ia membatin.
'Sensei... belum kembali'
***
Angin menerbangkan helaian merah muda gadis tersebut. Berdiri tegak di depan batu nisan yang bertulisan nama sang guru. Menatap sebuah makam dengan bunga yang baru saja ia letakkan.
"Masao-san..." suara sendu ketika mengilas balik masa lalu.
***
CTANG
Seru suara pedang beradu. Wanita ber-iris obsidian itu mengeluh pelan. Tak sedetikpun menghapus tatapan kebencian. Berusaha menghancurkan makhluk hina di hadapannya demi dendam yang diturunkan selama bertahun-tahun. Persetanan dengan tubuh remuk. Itu konsekuensi yang rela ia terima.
Sakura no kokyū, ni no kata : Pinku no inazuma
Gerakan secepat kilat memberikan banyak luka di tubuh sang oni. Meski serangan nya banyak di tangkis, tapi tetap memberikan hasil yang cukup memuaskan.
Iblis itu geram.
Tsuki no kokyū, roku no kata: Tokoyo Kogetsu - Muken
Rentetan tebasan berbentuk bulan melesat. Seakan bisa mengiris apapun di hadapannya. Beruntung, gerakan liar itu dapat di baca oleh Masao.
Sakura no kokyū, san no kata : Sakura o hakobu kaze
Masao membuat pedangnya menebas secara menyilang di depan dada. Angin kuat bagai perisai yang memantulkan serangan Kokushibou. Tentu tidak semuanya. tiga serangan berhasil lolos dari pertahanan Masao hingga membuat luka sayatan yang dalam di bahu, paha, dan leher.
"Masao-san!"
Sret
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽 𝓜𝓮 [ T. MUICHIRO ] {✓}
Fanfiction𑁍ࠜ·.ˊ Hubungan mereka hanya sebatas teman kenal, bukan lagi seorang sahabat dekat. Keraguan membuatnya tak berani mengungkap. Takut akan jarak yang semakin terbentang lebar ⊹ ˚. " ... 𝐴𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑛𝑘𝑢. 𝑛𝑎...