🌸41🌸

1.2K 128 37
                                    

Setelah Amane pergi, terjadi keributan kecil sebab si pilar air menolak untuk ikut serta dengan alasan aneh. (Pengen ku gebuk tapi gimana ya...)

Pada akhirnya Himejima Gyoumei, selaku pilar paling senior mengusulkan pelatihan semua anggota kisatsutai. Biasanya hanya tsuguko saja yang mendapatkan latihan langsung. Sebab hashira tidak punya banyak waktu melatih mereka.











"Bagaimana ya... Aku tidak bisa melatih orang"

Dua hashira tersebut berjalan bersama ke rumah rumah Muichirou setelah rapat selesai. Matahari pun telah menyingsing ke arah barat.

"[Name], kamu punya dua murid. Lagipula, apa yang tidak bisa kau lakukan?"

"Haruka dan Harumi bukan muridku sih... Aku guru sambung"

"Pft──guru sambung? Kenapa begitu?"

Bibir [Name] tertekuk kebawah ketika Muichirou tertawa. "Kita kan sama-sama murid Masao-san! Lagipula aku tak mengajari hal banyak..."

"Bagaimanapun, tak ada yang bisa membantah kalau kau guru mereka" Muichirou menepuk-nepuk kepala [Name]. Gadis itu hanya berdehem menanggapi.









"Oh ya, Moichi-ku kemana?" [Name] baru sadar tak ada lagi hewan berbulu yang menempel padanya.

"... Aku titipkan ke temanmu, dia juga senang kok" Jawab Muichirou tenang.






***






Meanwhile...






"KUCING ANJENG! SINI KAMU!"

"Ini kucing atau jelmaan kecoa?!"

Pemilik restoran yakni Kenshin dan temannya Megumi. Kesusahan menangani Moichi yang ngereog berantakin dapur.

"[NAMEE], DATANGLAH!!"






***










"Ooh? Moichi mau dengan Kenshin? Tumben..."

"Dia harus mengerti kalau kamu sedang terluka dan perlu ketenangan" Muichirou membuka pintu rumahnya, mempersilahkan [Name] masuk.

"Ayo ke belakang! Udaranya masih segar loh" [Name] buru-buru menarik Muichirou.

Disinilah mereka. Tempat paling nyaman buat nongkrong bareng. Melihat ke arah langit yang sedang bersemu jingga. Serta angin tenang berhembus.

"Kamu semakin hebat ya?"

[Name] menoleh, "Hm? Dalam hal?"

"Fisik, kemampuan, semuanya" Muichirou menatap [Name]. Sepertinya pemuda itu tak pernah bosan melakukannya.

"Ouhh, Muichirou juga! Kapan-kapan kita latihan bersama, ya!"

Pembicaraan mereka mengalir begitu saja. Muichirou meletakkan kepalanya di bahu [Name]. Gadis itu juga tak keberatan sama sekali.






"Aku jadi ingat... Dulu aku suka bersandar di bahu otou-san"

Ucapan Muichirou membuat [Name] diam. Dan laki-laki itu langsung menyadari perubahan suasana hati [Name].




"Mui... Maaf, soal Yui"

"Kenapa?" Muichirou spontan mengangkat kepala, menatap lekat wajah [Name].

"Karena aku tidak ada di sana..." Pandangan matanya menurun ke bawah.

Laki-laki itu mengerti [Name] merasa sangat-sangat bersalah. Ia mendekat kemudian mendekapnya. Memberikan tepukan ringan dikepala sang gadis.

"Bukan salahmu" Muichirou turut merasa sesak mengingat kejadian berdarah yang merenggut nyawa kembarannya.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang